Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi
Masih mengutip Crunchbase, seiring dengan melimpahnya dana dari suntikan investor ini, Spotify bisa mengembangkan bisnis dengan cara anorganik. Tercatat sejak awal sampai 2017, Daniel telah melakukan akuisisi terhadap 12 perusahaan yang bergerak di bidang musik.
Pengembangan bisnis dengan akuisisi ini diharapkan bisa melengkapi ekspansi yang dilakukan dengan menambah pelanggan.
Beberapa akuisisi yang menarik perhatian publik diantaranya terjadi di Maret 2014. Pada saat itu Spotify mengumumkan telah mengakiusisi The Echo Nest, perusahaan musik yang memungkinkan bisa menemukan jutaan pengguna di seluruh dunia.
Selain itu pada 2015, Spotify juga mengumumkan mengambil alih Seed Scientific yang memungkinkan analisis data lebih tepat mengenai penggunaan musik.
Setelah 2015, ada beberapa perusahaan yang diakusisi Spotify, mayoritas untuk meningkatkan layanan musik dan lebih bisa memonetisasi data pelanggan.
Akuisisi terakhir dilakukan pada November 2017. Pada saat itu, Spotify mengumumkan mengakuisisi SoundTrap. Perusahaan ini merupakan startup dibidang online musik studio.
Dengan beberapa perkembangan bisnis, Daniel harus tetap waspada. Karena, meskipun beberapa tahun terakhir, valuasi dan pengguna Spotify perkembangannya cukup pesat, namun dari sisi profitabilitas masih belum terlalu menggembirakan.
Mengutip pando.com, hal ini karena Spotify masih terlalu tergantung pada bisnis yang mengandalkan iklan dibandingkan pembayaran nasabah premium. Meski demikian, Daniel optimistis seiring berkembangnya jumlah pengguna maka jumlah iklan pun akan mengikuti.
(Selesai)