kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Gerakan solidaritas antara para aktivitis di Asia melawan kediktatoran


Minggu, 28 Februari 2021 / 21:08 WIB
Gerakan solidaritas antara para aktivitis di Asia melawan kediktatoran
ILUSTRASI. Gerakan solidaritas antara para aktivitis di Asia melawan kediktatoran


Sumber: Time | Editor: Noverius Laoli

Di Thailand, para demonstran meneriakkan "Bebaskan Hong Kong", dan mengibarkan bendera demokrasi Hong Kong dan kemerdekaan Taiwan. Di Taipei, aktivis, pembangkang, dan mahasiswa berkumpul untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap protes di Thailand.

Di LIHKG Hong Kong, platform mirip Reddit yang digunakan oleh pengunjuk rasa, rangkaian pesan telah menyoroti manfaat promosi silang. Warga Hong Kong dapat mendukung pengunjuk rasa Thailand tanpa tunduk pada undang-undang lèse majesté yang keras yang mengkriminalisasi pencemaran nama baik raja, dan pengunjuk rasa Thailand dapat mempromosikan perjuangan Hong Kong tanpa menghadapi potensi dampak di bawah undang-undang keamanan nasional baru yang kejam.

“Idenya adalah kita dapat berbicara untuk nilai-nilai satu sama lain dalam lingkungan yang relatif lebih aman,” kata Ted Hui, seorang anggota parlemen pro-demokrasi Hong Kong yang mengorganisir unjuk rasa 19 Oktober di luar konsulat Thailand untuk mendukung pengunjuk rasa Thailand.

Baca Juga: Amerika Serikat umumkan pembatasan baru bagi diplomat China di AS

Politisi lain telah memperhatikan. Wakil presiden Taiwan telah menggunakan tagar tersebut, demikian pula juru bicara dari Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India.

“Saya pikir kolaborasi dan solidaritas pan-Asia semacam ini hanya akan meningkatkan persatuan gerakan pemuda dan juga membantu China mewujudkan perluasan soft power mereka dan diplomasi Wolf Warrior tidak berhasil,” kata aktivis Hong Kong terkemuka Joshua Wong.

Aliansi itu, katanya kepada TIME, memiliki potensi besar untuk berkembang. "Jika ada yang percaya pada demokrasi dan kebebasan dan menentang tindakan keras otoriter, mereka juga dapat mengakui diri mereka sebagai bagian dari Aliansi Teh Susu."

Selanjutnya: Demonstran Myanmar marah: Indonesia, jangan mendukung diktator!



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×