kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Google teken kesepakatan dengan Ascension untuk akses database pasien di AS


Selasa, 12 November 2019 / 17:42 WIB
Google teken kesepakatan dengan Ascension untuk akses database pasien di AS
ILUSTRASI. google


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SAN FRANCISCO. Google telah menandatangan kesepakatan dengan Ascention untuk penggunaan data layanan kesehatan. Kesepakatan ini memberikan Google akses terhadap database perusahaan untuk digunakan dalam menyempurnakan sebuah software layanan kesehatan dengan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial inteligence (AI). 

Ascention adalah konsumen terbesar Google dalam komputasi cloud. Perusahaan ini tercatat mengoperasikan 150 rumah sakit dan lebih dari 50 fasilitas tempat tinggal bagi jompo di seluruh Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Amazon menjadi saham yang paling diburu di Wall Street, ini alasannya

Google mengatakan, penyedia layanan kesehatan itu akan memindahkan beberapa data dan fasilitas alat analisis ke dalam server Google.

Kesepakatan itu disebutkan dalam panggilan untuk paparan kinerja Google bulan Juli. Namun, baru menarik perhatian publik pada Senin (11/12) setelah Wall Street Journal melaporkan bawah Google akan mendapatkan informasi pribadi yang berhubungan dengan kesehatan jutaan orang di AS di 21 negara bagian.

Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam proyek yang dinamakan Project Nightingale, Ascention akan memberikan hasil lab, diagnosa dokter,catatan rawat inap, serta sejarah kesehatan lengkap termasuk nama pasien dan tanggal lahir.

Google mengatakan dalam sebuah postingan blog pada hari Senin bahwa data pasien tidak dapat dan tidak akan digabungkan dengan data konsumen Google apa pun.

"Ascension adalah penata layanan data dan kami menyediakan layanan atas nama mereka," tulis Tariq Shaukat, presiden untuk produk dan solusi industri di Google Cloud seperti dilansir Reuters, Selasa (12/11).

Baca Juga: Tren E-sport turut kerek bisnis operator telekomunikasi

Dalam siaran pers, Ascension mengatakan kemitraan yang dilakukan keduanya sudah sesuai dengan Portabilitas dan Akuntabilitas Asuransi Kesehatan (HIPPA) yang melindungi informasi medis. Kerjasama itu disebut bertujuan untuk menggunakan AI dalam membantu meningkatkan efektivitas klinis serta keselamatan pasien.

Chief Executive Officer (CEO) Google Cloud Thomas Kurian telah menjadikan kesepakatan dengan Ascention sebagai prioritas di tahun pertamanya pada pekerjaan untuk secara agresif mengejar bisnis dari para pemimpin di enam sektor industri, termasuk layanan kesehatan.

Perusahaan itu sebelumnya memuji klien perawatan kesehatan yang lebih kecil, seperti Colorado Center for Personalised Medicine.

Baca Juga: Meski semakin ditekan Trump, Huawei yakin bisnis tetap bisa naik 20% di tahun depan

Meskipun penyimpanan cloud adalah bisnis dengan margin keuntungan yang tipis, Google Cloud mengatakan berharap untuk memisahkan diri dari saingan yang lebih besar Microsoft Azure dan Amazon Web Services dengan serangkaian keunggulan alat AI margin tinggi.

Google telah menghabiskan beberapa tahun mengembangkan kecerdasan buatan untuk secara otomatis menganalisis pemindaian MRI dan data pasien lainnya untuk mengidentifikasi penyakit dan membuat prediksi yang ditujukan untuk meningkatkan hasil dan mengurangi biaya.

Sebelumnya Google mengabarkan akan membeli Fitbit Inc sebesar US$ 2,1 miliar yang bertujuan untuk memasuki segmen produk yang dapat dikenakan dan berinvestasi dalam kesehatan digital.

Baca Juga: Dianggap mengarah ke simbol seksual, Instagram dan Facebook larang emoji terong




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×