kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Grab tambah aplikasi demi menjaring konsumen di Asia


Rabu, 11 Juli 2018 / 07:51 WIB
Grab tambah aplikasi demi menjaring konsumen di Asia


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih, Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Grab menyiapkan sejumlah inovasi, setelah Komisi Persaingan dan Konsumen di Singapura (CCCS) mencekal niat merger antara Grab dan Uber Technologies Inc di Asia Tenggara. Alasan pencekalan merger adalah mencegah monopoli.

Ada sederet rencana yang akan dilakukan Grab di masa mendatang. Salah satunya, Grab membuka peluang bekerjasama dengan sesama perusahaan rintisan. Misalnya, Grab menggandeng HappyFresh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari konsumen.

Kerjasama antara Grab dan HappyFresh ini menghasilkan nama GrabFresh. Nantinya, konsumen dapat menikmati dan mengirimkan paket belanja makanan segar secara online. GrabFresh akan mencakup lebih dari 100.00 produk dari 50 jaringan supermarket dan pusat belanja.

Tahap awal, GrabFresh akan diuji coba di Jakarta mulai bulan Juli 2018. Berlanjut ke wilayah Thailand dan Malaysia pada akhir 2018. Sedangkan, kehadiran di negara-negara lain akan menyusul.

Inisiatif ini muncul karena Grab tengah bergulat atas tuduhan Grab memiliki kekuatan monopoli di pasar dalam negeri. "Mitra dapat memanfaatkan jaringan kami untuk tumbuh bersama," katanya Anthony Tan, CEO Grab saat konferensi pers di Singapura, Selasa (10/7).

Guillem Segarra, CEO HappyFresh menilai, pengiriman barang belanjaan merupakan peluang besar di Asia Tenggara. Riset menunjukkan, terdapat 70% pengguna aplikasi melakukan belanja dan mengirimkan belanjaan sebanyak satu kali dalam seminggu.

Tak hanya itu, Hooi Ling Tan, salah satu pendiri Grab mengatakan, bahwa Grab memiliki rencana untuk memperkenalkan aplication programming interface (API) pada GrabPlatform.

Aplikasi ini memungkinkan usaha kecil dan menengah (UKM) memanfaatkan jaringan Grab untuk menjual produk mereka. Layanan ini mengikuti jejak Go-Jek pesaing Grab yang mendominasi pasar di Indonesia dan berkembang di seluruh Asia Tenggara.

Kedepan, Grab juga akan menyediakan layanan berita, game dan konten lainnya di platformnya demi menjaring banyak konsumen. Platform O2O yang berbasis di Singapura itu memprediksi layanan baru dari Grab akan menghasilkan pendapatan sebesar US$ 1 miliar selama tahun pertamanya beroperasi.




TERBARU

[X]
×