Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Berdasarkan data Congressional Budget Office, defisit federal akan mencapai US$ 1 triliun setiap tahun dimulai pada tahun 2022. Namun Gundlach mengatakan perkiraan tersebut mungkin terlalu cerah, mengingat asumsinya terkait "masa depan yang cukup jinak" tanpa resesi dan tingkat suku bunga yang tidak begitu tinggi.
Biaya bunga kepada pemerintah, sebagai persentase dari produk domestik bruto diperkirakan naik dari 1,25% menjadi setidaknya 3% pada tahun 2027. “Itu peningkatan besar, besar. Dan itu akan segera datang," kata investor itu kepada Yahoo Finance.
Baca Juga: Akibat perang dagang, Moody's pangkas outlook bank global jadi negatif
“Dan ketika Anda melakukan itu, akan ada semacam perkataan, 'Hei, GDP akan turun 2% -2,5% karena kita harus membayar bunga,'” tambahnya.
Hutang, resesi, dan penurunan peringkat
Investor obligasi yang dikenal cukup kritis terhadap Pimpinan The Fed Jay Powell ini menilai bahwa bank sentral menyadari hasil ini. Itu mengapa, lanjutnya, muncul pembicaraan tentang pembelian aset skala besar dalam resesi berikutnya.
Baca Juga: Hong Kong siap guyur stimulus HK$ 4 miliar untuk dongkrak ekonomi
"Itu karena mereka tahu bahwa masalah ini akan benar-benar menjadi berita utama ketika penurunan ekonomi berikutnya datang, dan saya pikir itu bodoh untuk percaya bahwa tidak akan ada penurunan ekonomi selama sepuluh tahun ke depan mengingat di mana kita berada sekarang," dia menambahkan.