kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.381   -80,00   -0,49%
  • IDX 7.906   38,34   0,49%
  • KOMPAS100 1.111   9,06   0,82%
  • LQ45 802   2,65   0,33%
  • ISSI 271   2,47   0,92%
  • IDX30 417   1,94   0,47%
  • IDXHIDIV20 485   2,57   0,53%
  • IDX80 122   0,66   0,54%
  • IDXV30 133   1,40   1,06%
  • IDXQ30 135   1,01   0,75%

Hadapi ancaman Korut, Jepang malah batalkan rencana penggunaan sistem rudal buatan AS


Rabu, 17 Juni 2020 / 17:06 WIB
Hadapi ancaman Korut, Jepang malah batalkan rencana penggunaan sistem rudal buatan AS
ILUSTRASI. A Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) interceptor is launched from the Pacific Spaceport Complex Alaska during Flight Experiment THAAD (FET)-01 in Kodiak, Alaska, U.S. on July 30, 2017. Picture taken on July 30, 2017. Courtesy Leah Garton/Missile


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

Rencana untuk menggelar dua sistem pertahanan rudal telah menghadapi serangkaian kemunduran, termasuk kenaikan perkiraan biaya yang naik menjadi 450 miliar yen atau setara US $ 4,1 miliar.

Para kritikus juga mengatakan bahwa sistem itu untuk mencegat rudal-rudal jarak jauh Korea Utara agar tidak mengenai Guam atau Hawaii daripada membela diri Jepang, yang mungkin mengganggu konstitusi negara.

Baca Juga: Korea Utara vs Korea Selatan: Korea Utara akan kirim pasukan ke zona demiliterisasi

Kono mengatakan bahwa Jepang telah menghabiskan 180 miliar yen (US $ 1,7 miliar) untuk sistem rudal, tetapi tidak semuanya akan sia-sia karena sistem tersebut kompatibel dengan yang digunakan pada kapal perusak Jepang.




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×