kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Hamas Tolak Berunding dengan Israel jika Serangan ke Gaza Terus Berlangsung


Jumat, 31 Mei 2024 / 14:45 WIB
Hamas Tolak Berunding dengan Israel jika Serangan ke Gaza Terus Berlangsung
ILUSTRASI. Payung berwarna bendera Palestina berdiri di dekat bendera Israel selama protes terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ia mengunjungi Inggris, di London, Inggris 24 Maret 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Hamas dengan tegas menyatakan enggan masuk ke ruang perundingan dengan Israel jika negara Yahudi itu masih terus melancarkan serangan ke Gaza.

Hingga saat ini Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat masih berperan sebagai mediator kunci antara Hamas dan Israel. Sayangnya, kesepakatan damai atau gencatan senjata masih belum lahir karena kedua belah pihak masih saling menyalahkan.

Pada hari Kamis (30/5), Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil bagian dalam perundingan, namun siap untuk terikat dalam perjanjian penuh terkait pertukaran sandera dan tahanan jika Israel menghentikan serangannya di Gaza.

"Hamas dan faksi-faksi Palestina tidak akan menerima bagian dari kebijakan ini dengan melanjutkan perundingan (gencatan senjata) mengingat agresi, pengepungan, kelaparan dan genosida terhadap rakyat kami," kata Hamas dalam pernyataannya, dikutip Al Jazeera.

Baca Juga: Serangan Israel ke Rafah Menewaskan 12 Orang pada Hari Kamis (30/5)

Dalam beberapa kesempatan perundingan sebelumnya, Hamas berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan menerima kesepakatan yang tidak menjamin gencatan senjata permanen.

Hamas juga meminta adanya jaminan penarikan total pasukan Israel dari Gaza dan pemulangan keluarga pengungsi ke rumah mereka tanpa hambatan.

Di pihak lain, Israel juga enggan menerima seluruh persyaratan yang diajukan Hamas. Israel mengatakan, pihaknya bertekad untuk menggulingkan Hamas dari Gaza.

Baca Juga: Pemerintah Slovenia Mengakui Kemerdekaan Negara Palestina

Serangan Israel ke Rafah yang terjadi saat ini pun diklaim bertujuan untuk menyelamatkan sandera dan membasmi pejuang Hamas.

Perundingan antara Israel dan Hamas pada bulan November menghasilkan pembebasan sekitar 100 tawanan dengan imbalan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. 

Sayangnya, sejak saat itu sebagian besar upaya perundingan selalu terhenti.

Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan, lebih dari 36.000 warga Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan Israel.

Belum adanya titik terang terkait gencatan senjata membuat jumlah korban sipil yang tewas dipastikan akan terus bertambah.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×