Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kementerian Pendidikan Singapura menyatakan, siswa, guru, dan staf yang baru-baru ini melakukan kontak dengan bocah lelaki itu di Raffles Institution dan Pusat Bahasa akan melakoni Leave of Absence (LoA) selama 14 hari.
Itu berarti, mereka harus tetap tinggal di rumah selama 14 hari ke depan. Tapi, mereka boleh meninggalkan rumah sebentar. Misalnya, untuk membeli makan atau perlengkapan rumahtangga.
Singapura telah menerapkan berbagai langkah, yang meliputi pembatasan perbatasan, pelacakan kontak, dan kebijakan karantina, untuk menahan penyebaran virus corona sejak kasus pertama terdeteksi pada akhir Januari.
Baca Juga: Redam virus corona, Taiwan kerek tingkat respons epidemi ke level tertinggi
Kementerian Kesehatan Singapura, Rabu (26/2), mengungkapkan, dua warga negara Tiongkok akan dituntut lantaran memberikan informasi palsu dan menghalangi pelacakan kontak oleh pihak berwenang Singapura.
Sedang mengutip Channelnewsasia.com, Otoritas Imigrasi dan Pos Pemeriksaan mengatakan, seorang pria yang melanggar Stay-Home Notice (SHN) kehilangan izin tinggal permanennya dan akan dilarang masuk kembali ke Singapura.
Mulai 18 Januari lalu, Singapura menerapkan SHN untuk penduduk Singapura dan pemegang izin tinggal jangka panjang yang baru melakukan perjalanan dari China, di luar Provinsi Hubei, dalam 14 hari terakhir. Mereka harus tetap tinggal di rumah setiap saat selama 14 hari.