Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - ROMA. Hampir 960.000 orang Italia berusia antara 15 hingga 19 tahun atau 39% dari mereka, telah mengonsumsi zat ilegal setidaknya sekali, menurut laporan tahunan pemerintah kepada parlemen yang dirilis pada hari Selasa (25/6).
Situasi ini menunjukkan, penyalahgunaan narkoba kembali menuju tingkat sebelum pandemi.
Italia - rumah bagi kelompok mafia kuat yang meraup miliaran melalui perdagangan narkoba - mencatat sekitar 54.000 remaja menggunakan kokain pada tahun 2023.
Baca Juga: 30 Gambar Hari Anti Narkotika Internasional 2024 untuk Diunggah di Medsos, Gratis!
Sementara sekitar 550.000 mengatakan, mereka telah menggunakan produk terkait ganja setidaknya sekali.
Alfredo Mantovano, seorang wakil pemerintah dalam pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Giorgia Meloni, mengatakan dalam konferensi pers bahwa zat ilegal menyebar seperti "pandemi" di Italia dan terdapat sedikit kesadaran akan bahaya tersebut.
Pemerintah mengatakan, narkoba senilai sekitar 16,4 miliar euro (US$17,59 miliar) dibeli di Italia pada tahun 2022, sebagian besar kokain dan turunan ganja.
Atau naik dari 15,5 miliar euro pada tahun 2021 dan mendekati tingkat sebelum pandemi COVID-19 mengurangi konsumsi.
Pemerintah juga mengutip kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan fentanyl, obat mematikan yang belum menyebar luas di negara tersebut tetapi telah menjadi penyebab utama overdosis di Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: WHO: Penyakit Infeksi Menular Seksual secara Global Meningkat Pesat!
"Fentanyl sayangnya juga masuk ke Italia," kata Menteri Kehakiman Carlo Nordio kepada wartawan.
Tindakan polisi terhadap narkoba juga meningkat di Italia.
Pihak berwenang menyita hampir 89 ton zat ilegal pada tahun 2023, naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya, dan sekitar 27.700 orang dilaporkan terkait pelanggaran narkoba.