Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Italia kini menikmati berkah besar seiring rekor kenaikan harga emas dunia.
Cadangan emas besar milik bank sentral Italia mencerminkan puluhan tahun upaya perlindungan ketat setelah negara itu membangun kembali cadangan emasnya yang dijarah Nazi pada 1940-an. Sikap Italia yang konsisten menolak menjual emas meski berulang kali dilanda krisis dan utangnya menumpuk kini terbukti menguntungkan.
Mengutip Reuters, Bank Sentral Italia kini memiliki cadangan emas nasional terbesar ketiga di dunia, hanya kalah dari Amerika Serikat dan Jerman. Dengan 2.452 ton emas, nilainya kini diperkirakan mencapai sekitar US$ 300 miliar, atau setara 13% dari PDB Italia tahun 2024, menurut perhitungan Reuters.
10 Negara Pemilik Cadangan Emas Terbesar (per Maret 2025)
- Amerika Serikat: 8.133,46 ton
- Jerman: 3.351,48 ton
- Italia: 2.451,94 ton
- Prancis: 2.437,01 ton
- China: 2.292,38 ton
- Swiss: 1.040,12 ton
- India: 879 ton
- Jepang: 846,03 ton
- Belanda: 612,44 ton
- Polandia: 496,73 ton
Baca Juga: Strategi Emas Putin Berbuah Manis: Cadangan Rusia Kini Bernilai Rp 5.000 Triliun
Jejak Sejarah yang Membentuk Kebijakan Modern
Kecintaan Italia terhadap emas sudah berakar sejak ribuan tahun lalu, bahkan sebelum masa Romawi Kuno, ketika bangsa Etruria sudah menguasai teknik penggabungan manik emas.
Di masa Julius Caesar, koin emas aureus menjadi dasar sistem moneter Kekaisaran Romawi, dan berabad-abad kemudian, koin fiorino dari Firenze menjadi mata uang berpengaruh di Eropa abad pertengahan — seperti halnya dolar AS saat ini.
Kebijakan emas modern Italia dibentuk oleh pengalaman perang dunia, ketika pasukan Nazi yang dibantu rezim fasis Italia menyita 120 ton cadangan emas, hingga tersisa hanya 20 ton pada akhir perang.
Pada masa “keajaiban ekonomi” pascaperang, Italia bertransformasi menjadi ekonomi berbasis ekspor dengan aliran dolar AS yang deras. Sebagian dari dolar tersebut kemudian dikonversi menjadi emas.
Cadangan Italia meningkat menjadi 1.400 ton pada 1960, termasuk tiga perempat dari emas yang berhasil direbut kembali pada 1958.
Baca Juga: BI Rogoh Biaya Mahal demi Stabilkan Rupiah, Cadangan Devisa hingga Emas Tergerus
Emas, “Perhiasan Keluarga” Italia
Krisis minyak pada 1970-an menimbulkan ketidakpastian global baru, disertai gejolak sosial dan pergantian pemerintahan yang cepat di Italia — kondisi yang dianggap berisiko oleh investor.
“Ketidakstabilan moneter ekstrem membuat bank sentral di negara-negara Barat membeli emas, simbol tertinggi stabilitas keuangan,” ujar Stefano Caselli, Dekan SDA Bocconi School of Management di Milan, kepada Reuters.
Untuk menutup defisit anggaran akibat arus modal keluar, Roma bahkan pernah menggunakan 41.300 batang emas sebagai jaminan pinjaman senilai US$ 2 miliar dari Bundesbank Jerman pada 1976.
Namun, berbeda dengan Inggris atau Spanyol, Italia tidak pernah menjual emasnya meskipun dilanda krisis utang tahun 2008.
“Emas itu seperti perhiasan keluarga, seperti jam tangan kakek yang berharga — cadangan terakhir di masa krisis apa pun yang mengguncang kepercayaan internasional terhadap negara,” tulis Salvatore Rossi, mantan Deputi Gubernur Bank Sentral Italia, dalam bukunya Oro (Emas) terbitan 2018.
Keputusan yang Tetap Relevan di Era Modern
Dengan emas kembali dipandang sebagai aset penyelamat terakhir oleh banyak negara Barat, bank sentral di seluruh dunia kini kembali menimbun logam mulia di tengah pergeseran tatanan ekonomi global.
“Keputusan bersejarah Bank Sentral Italia itu terasa sangat modern,” kata Caselli. “Karena kita sedang kembali ke masa itu lagi.”
Bank Italia saat ini menyimpan sekitar 871.713 koin emas dengan total berat sekitar 4,1 ton di ruang bawah tanahnya, yang dijuluki “sacristy” — mengacu pada ruangan di gereja tempat benda-benda suci disimpan.
Emas menyumbang hampir 75% dari cadangan resmi Italia pada akhir tahun lalu — jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata kawasan euro yang sebesar 66,5%, menurut data World Gold Council.
Sekitar 1.100 ton emas disimpan di bawah markas Bank of Italy di Palazzo Koch, hanya beberapa langkah dari Colosseum. Porsi yang hampir sama tersimpan di Amerika Serikat, sementara sebagian kecil berada di Inggris dan Swiss.
Italia juga tetap menjadi salah satu pengekspor perhiasan emas terbesar di dunia, dengan pusat produksi di Alessandria, Arezzo, dan Vicenza. Merek-merek mewah seperti Bulgari, Buccellati, dan Damiani diakui secara global.
Tonton: World Gold Council Sebut BI Jual Cadangan Emas 11 Ton. Benarkah?
Aset Terpanas Saat Ini
Seruan untuk menjual emas guna mengurangi utang publik Italia — yang kini mencapai lebih dari 3 triliun euro (US$ 3,49 triliun) atau sekitar 137,4% dari PDB tahun depan — terus bermunculan, namun belum pernah berhasil.
“Menjual bahkan setengah dari cadangan emas pun tidak akan menyelesaikan masalah utang Italia,”
ujar Giacomo Chiorino, kepala analisis pasar di Banca Patrimoni Sella & C.
Beberapa pihak berpendapat bahwa menjual sebagian emas bisa membuka dana untuk layanan publik penting, ketimbang hanya terkunci di brankas.
Namun demikian, Bank Italia tampak tidak berniat menjual. Pihak bank menolak berkomentar soal kebijakan emasnya.
“Di saat dunia sedang berubah, harga pasar mencapai rekor tertinggi, dan aset digital seperti stablecoin serta kripto makin populer, bank sentral justru memegang aset paling panas di dunia,” kata Stefano Caselli dari SDA Bocconi School of Management.
“Mereka benar untuk tidak menjual,” tambahnya.