Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas naik pada Jumat (26/9/2025) setelah data inflasi Amerika Serikat (AS) sesuai dengan ekspektasi, memperkuat keyakinan pasar bahwa The Fed masih berpeluang melanjutkan pemangkasan suku bunga tahun ini.
Melansir Reuters, harga emas spot menguat 0,3% menjadi US$ 3.761,41 per troi ons pada pukul 09.20 waktu New York (13.20 GMT), setelah sempat menyentuh rekor US$ 3.790,82 awal pekan ini.
Secara mingguan, harga emas naik 2%. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 0,6% menjadi US$ 3.792.
Baca Juga: Profit 38,40% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis (26 September 2025)
“Data PCE bulanan sesuai perkiraan, meski pendapatan dan belanja pribadi sedikit di atas ekspektasi. Namun, angka ini tidak akan menghalangi The Fed untuk melanjutkan pemangkasan suku bunga secara hati-hati pada pertemuan Oktober,” ujar Tai Wong, trader logam independen.
Data menunjukkan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) AS naik 2,7% secara tahunan pada Agustus, sejalan dengan survei ekonom Reuters.
Berdasarkan CME FedWatch Tool, investor kini memperkirakan peluang 88% pemangkasan suku bunga pada Oktober, serta 64% peluang pemangkasan lagi pada Desember.
Pasar juga menunggu pernyataan pejabat The Fed, yakni Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin dan Wakil Ketua Michelle Bowman, untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan moneter berikutnya.
Emas sebagai aset lindung nilai tradisional biasanya diuntungkan saat suku bunga turun.
Baca Juga: Harga Emas di Dekat Rekor Tertinggi, Naik Enam Minggu Beruntun
Dari sisi perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengumumkan putaran baru tarif impor untuk obat-obatan, truk, dan furnitur yang akan berlaku mulai 1 Oktober.
Selain emas, harga logam mulia lain juga bergerak positif. Harga perak spot naik 0,5% menjadi US$ 45,46 per troi ons, level tertinggi dalam lebih dari 14 tahun.
Palladium menguat 1,3% menjadi US$ 1.266,50, sedangkan platinum naik 1,2% ke US$ 1.547,42, level tertinggi dalam lebih dari 12 tahun.
Menurut analis, momentum kenaikan harga perak dan platinum dipicu lonjakan harga emas yang membuat investor beralih ke alternatif logam mulia yang lebih terjangkau.
“Janji Presiden China Xi Jinping untuk memangkas emisi karbon bersih China sebesar 7-10% pada 2035 juga mendorong permintaan perak yang digunakan dalam sel surya,” tambah Wong.
Sentimen pasar juga mendapat dorongan dari pengumuman force majeure Freeport di tambang tembaga Grasberg.