kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.260.000   -26.000   -1,14%
  • USD/IDR 16.735   13,00   0,08%
  • IDX 8.319   76,61   0,93%
  • KOMPAS100 1.160   10,25   0,89%
  • LQ45 847   5,05   0,60%
  • ISSI 287   1,55   0,54%
  • IDX30 445   4,14   0,94%
  • IDXHIDIV20 511   0,49   0,10%
  • IDX80 130   1,17   0,90%
  • IDXV30 136   0,08   0,06%
  • IDXQ30 142   0,93   0,66%

Harga Emas Naik Lebih dari 1% Rabu (5/11) Sore, di Tengah Sentimen Risk-Off


Rabu, 05 November 2025 / 17:10 WIB
Harga Emas Naik Lebih dari 1% Rabu (5/11) Sore, di Tengah Sentimen Risk-Off
ILUSTRASI. Gold bars are displayed at a gold jewellery shop in the northern Indian city of Chandigarh May 8, 2012. REUTERS/Ajay Verma


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga emas dunia menguat lebih dari 1% pada perdagangan Rabu (5/11/2025), didorong oleh meningkatnya sentimen risk-off di pasar keuangan global serta pelemahan tipis dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Reuters, harga emas spot naik 1,3% menjadi US$3.981,27 per ons troi pada pukul 08.45 GMT, sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember naik 0,8% ke US$3.991,90 per ons troi.

Baca Juga: Investor Global Mulai Kembali Lirik China, Dana Ekuitas Swasta Alihkan Fokus dari AS

Analis Julius Baer Carsten Menke mengatakan bahwa kekhawatiran atas valuasi saham yang terlalu tinggi telah meningkatkan permintaan terhadap aset aman seperti emas.

“Peralihan ke suasana risk-off di pasar keuangan membantu emas menstabilkan harga setelah terkoreksi dari rekor tertingginya,” ujar Menke.

Pasar saham Eropa tercatat turun ke level terendah dua pekan karena investor cemas terhadap tingginya valuasi ekuitas global.

Sementara itu, indeks dolar AS melemah 0,1% setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan, membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca Juga: Profil Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Keturunan India Pertama di New York City

Menjelang potensi penutupan pemerintahan AS (government shutdown) yang mendekati rekor terlama, investor kini fokus pada laporan ekonomi nonresmi seperti laporan ketenagakerjaan ADP untuk mencari petunjuk arah suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

The Fed pekan lalu memangkas suku bunga dan Ketua Jerome Powell mengisyaratkan bahwa itu mungkin menjadi pemotongan terakhir tahun ini.

Berdasarkan alat pantau CME FedWatch, pelaku pasar kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada Desember sebesar 72%, turun dari lebih dari 90% sebelum pernyataan Powell.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil umumnya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan ketika ketidakpastian ekonomi meningkat.

Baca Juga: Volkswagen Siapkan Chip Sendiri untuk Mobil Pintar China, Target Rilis 3–5 Tahun Lagi

“Kami masih melihat permintaan kuat terhadap emas fisik sebagai aset lindung nilai, termasuk dari bank sentral di pasar negara berkembang,” tambah Menke.

Sejak awal tahun, harga emas telah melonjak sekitar 52%, sempat mencapai rekor tertinggi US$4.381,21 per ons troi pada 20 Oktober, ditopang oleh ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, ekspektasi pemangkasan suku bunga, serta pembelian emas berkelanjutan oleh bank sentral.

Untuk logam mulia lainnya, perak naik 1,6% ke US$47,87 per ons troi, platinum menguat 0,7% ke US$1.546,21, dan palladium naik 1,3% ke US$1.408,99 per ons troi.

Selanjutnya: KB Bank Targetkan Penyaluran Kredit Capai Rp 45 Triliun, Ini Sektor yang Dibidik

Menarik Dibaca: Skin Rash Cream GENTLY Baby Terbukti Efektif Lindungi Si Kecil dari Ruam Popok




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×