Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga emas bertahan stabil di atas US$ 4.000 per ons troi pada Jumat (31/10/2025) karena para pedagang mempertimbangkan ketidakpastian seputar penurunan suku bunga berikutnya oleh Federal Reserve AS tahun ini, tetapi logam mulia tersebut tetap siap untuk kenaikan bulanan ketiga berturut-turut.
Mengutip Reuters, harga emas spot stabil di US$ 4.023,44 per ons troi pada pukul 09.32 ET (13.32 GMT), setelah jatuh ke US$ 3.988,37 di awal sesi. Harga berada di jalur untuk kenaikan 4% bulan ini.
Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,5% menjadi US$ 4.035,30 per ons troi.
Indeks dolar bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan, membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Baca Juga: Emas Mengilap Lagi Jumat (31/10), Aksi Buru Murah Setelah Suku Bunga AS Turun
"Banyak pedagang telah menunggu di sela-sela untuk kembali mengalokasikan dana ke pasar emas. Saya pikir mereka melakukannya di bawah level US$ 4.000," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.
Federal Reserve AS menurunkan suku bunga pada hari Rabu (29/10/2025), tetapi pernyataan hawkish dari Ketua Jerome Powell telah menyebabkan para pedagang mengurangi taruhan pada penurunan suku bunga berikutnya di bulan Desember.
Pasar kini memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 65% pada bulan Desember, turun dari lebih dari 90% di awal pekan, menurut data CME FedWatch.
Harga emas telah menguat 53% tahun ini, mencapai rekor tertinggi US$ 4.381,21 pada 20 Oktober.
Morgan Stanley pada hari Jumat mengatakan pihaknya terus melihat potensi kenaikan harga emas seiring dengan penurunan suku bunga, arus masuk ETF, pembelian oleh bank sentral, dan ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Mengapa Harga Emas Capai US$4.000? Ini Dampak Kebijakan The Fed & Perang Dagang
Bank tersebut memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata US$ 4.300 pada paruh pertama tahun 2026.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Kamis bahwa ia akan memangkas tarif terhadap China dari 57% menjadi 47% sebagai imbalan atas tindakan Beijing yang tegas terhadap perdagangan fentanil ilegal, melanjutkan pembelian kedelai AS, dan menjaga kelancaran ekspor logam tanah jarang.













