Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga kopi dan kakao dunia merosot pada Jumat (14/11/2025), setelah seorang pejabat senior Amerika Serikat (AS) mengatakan pemerintahan Donald Trump akan menghapus tarif untuk beberapa makanan dan impor lainnya dari Argentina, Ekuador, Guatemala, dan El Salvador berdasarkan kesepakatan kerangka kerja.
Perjanjian tersebut akan mempertahankan tarif 10% untuk sebagian besar barang dari El Salvador, Guatemala, dan Argentina, dan 15% untuk impor dari Ekuador. Namun, akan menghapus pungutan sepenuhnya untuk barang-barang yang tidak ditanam di AS, seperti kopi dan kakao.
Sementara itu, para pejabat AS sedang melakukan pembicaraan yang "cukup konstruktif" dengan negara-negara Amerika Tengah dan Amerika Selatan lainnya.
Baca Juga: Harga Kopi Dunia Stabil, Pasar Menanti Kejelasan Soal Rencana Keringanan Tarif AS
Pada pukul 11.27 GMT, Jumat (14/11/2025), harga berjangka kopi arabika di bursa ICE, yang digunakan untuk menentukan harga kopi fisik di seluruh dunia, turun 2,1% menjadi US$ 3,6640 per pon. Harga berjangka kopi robusta turun 3% menjadi US$ 4.214 per metrik ton, sementara harga berjangka kakao New York merosot 4,9% menjadi US$ 5.378 per ton.
Kontrak-kontrak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan masing-masing sebesar 5%, 9%, dan 13%.
Sementara, harga kakao London turun 1,7% menjadi 4.133 pon per ton.
Seorang trader kakao independen mengatakan kepada Reuters bahwa harga berjangka kakao New York memiliki premi lebih tinggi daripada harga kakao London untuk memperhitungkan tarif, sehingga penurunannya lebih tajam setelah berita tarif tersebut.
Sementara itu, para pedagang kopi mencatat masih belum ada kabar mengenai kesepakatan dengan Brasil, yang memproduksi hampir separuh arabika dunia—biasanya digunakan dalam campuran kopi sangrai dan bubuk—dan memasok sekitar sepertiga biji kopinya ke AS.
Negara tersebut saat ini menghadapi tarif 50% untuk pengiriman dari AS. "Brasillah yang terpenting," kata seorang pedagang.
Ia menambahkan, kesepakatan ini membutuhkan waktu, kemungkinan karena Brasil sedang menunggu hasil putusan Mahkamah Agung AS tentang legalitas tarif dan memantau dengan cermat meningkatnya keresahan di kalangan atas pemerintahan Trump.
Baca Juga: Harga Kopi Asia Bergerak Beragam: Vietnam Melemah, Diskon Indonesia Menyempit
Kemenangan Partai Demokrat di New Jersey, New York, dan Virginia dalam beberapa pekan terakhir menunjukkan kekhawatiran di antara para pemilih atas harga yang tinggi, yang menurut para ekonom sebagian dipicu oleh tarif impor AS di hampir setiap negara.
Harga kopi sangrai dan bubuk di toko swalayan AS naik 41% pada bulan September dibandingkan tahun lalu.
Pada komoditas lunak lainnya yang diperdagangkan, gula mentah naik 1,8% menjadi 14,70 sen per pon, sementara gula putih atau gula rafinasi naik 0,6% menjadi US$ 425,10 per ton.













