Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga kopi dunia bergerak stabil pada Kamis (13/11/2025), setelah sempat anjlok tajam sehari sebelumnya.
Pasar kini menanti kejelasan lebih lanjut terkait rencana pengurangan atau pengecualian tarif impor AS untuk sejumlah komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri, termasuk kopi.
Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dilaporkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di sela-sela pertemuan G7 pada Rabu untuk membahas kemajuan negosiasi tarif, menurut sumber diplomatik.
Baca Juga: Sebagian Besar Negara Berkembang Dinilai Mampu Bertahan dari Tekanan Tarif AS
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengumumkan langkah-langkah besar untuk menurunkan harga produk yang tidak dihasilkan di AS, seperti kopi.
Pada perdagangan Rabu (12/11), harga kontrak berjangka arabika di ICE, acuan global untuk harga fisik kopi turun 5,7% dan robusta melemah 5,5%.
Namun pada Kamis pukul 10.39 GMT, arabika hanya terkoreksi 0,5% ke US$3,74 per pon, sedangkan robusta naik 0,4% ke US$4.383 per ton.
“Yang masih hilang dari kabar hari ini adalah kejelasan nyata tentang posisi resmi AS,” ujar Michael J. Nugent, konsultan dan broker kopi.
Baca Juga: Harga Kopi Asia Bergerak Beragam: Vietnam Melemah, Diskon Indonesia Menyempit
Saat ini, AS sebagai konsumen kopi terbesar dunia menerapkan tarif 50% untuk impor kopi asal Brasil, yang merupakan produsen hampir separuh pasokan arabika dunia dan menyuplai sekitar sepertiga kebutuhan kopi AS.
Menurut data Cecafe, ekspor kopi hijau (belum disangrai) Brasil pada Oktober turun 20,4% secara tahunan, tertekan oleh hasil panen yang lemah serta dampak tarif AS.
Seorang pedagang kopi berbasis di Eropa memperkirakan, harga futures arabika saat ini masih diperdagangkan sekitar 70 sen per pon lebih tinggi dibandingkan level seharusnya tanpa adanya tarif AS.
Namun, ia menekankan bahwa pasar membutuhkan kejelasan konkret terkait kebijakan keringanan tarif sebelum harga bisa turun lebih jauh.
Baca Juga: Ditopang Honor of Kings, Tencent Catat Pertumbuhan Laba 15% di Kuartal III
Di sisi lain, harga kopi ritel di AS terus menanjak. Harga kopi bubuk di supermarket tercatat melonjak 41% pada September dibanding tahun lalu, dan kenaikan harga pangan ini turut menekan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Trump.
Untuk komoditas lunak lainnya, gula mentah stagnan di 14,52 sen per pon, gula rafinasi turun 0,3% menjadi US$417,80 per ton, kakao New York naik 0,6% ke US$5.661 per ton, sementara kakao London melemah 0,4% ke £4.189 per ton.













