kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.396.000   29.000   1,23%
  • USD/IDR 16.745   14,00   0,08%
  • IDX 8.372   -16,57   -0,20%
  • KOMPAS100 1.158   -4,75   -0,41%
  • LQ45 841   -5,56   -0,66%
  • ISSI 292   0,59   0,20%
  • IDX30 441   -4,86   -1,09%
  • IDXHIDIV20 507   -6,07   -1,18%
  • IDX80 130   -0,51   -0,39%
  • IDXV30 137   -1,14   -0,82%
  • IDXQ30 140   -1,36   -0,96%

Harga Kopi Dunia Stabil, Pasar Menanti Kejelasan Soal Rencana Keringanan Tarif AS


Kamis, 13 November 2025 / 18:58 WIB
Harga Kopi Dunia Stabil, Pasar Menanti Kejelasan Soal Rencana Keringanan Tarif AS
ILUSTRASI. Kumpulan biji kopi yang siap dihaluskan. BKPM: Starbucks ingin investasi di Papua. (KONTAN/ Bidara Pink)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga kopi dunia bergerak stabil pada Kamis (13/11/2025), setelah sempat anjlok tajam sehari sebelumnya.

Pasar kini menanti kejelasan lebih lanjut terkait rencana pengurangan atau pengecualian tarif impor AS untuk sejumlah komoditas yang tidak diproduksi di dalam negeri, termasuk kopi.

Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dilaporkan bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio di sela-sela pertemuan G7 pada Rabu untuk membahas kemajuan negosiasi tarif, menurut sumber diplomatik.

Baca Juga: Sebagian Besar Negara Berkembang Dinilai Mampu Bertahan dari Tekanan Tarif AS

Beberapa jam sebelumnya, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa pemerintah akan segera mengumumkan langkah-langkah besar untuk menurunkan harga produk yang tidak dihasilkan di AS, seperti kopi.

Pada perdagangan Rabu (12/11), harga kontrak berjangka arabika di ICE, acuan global untuk harga fisik kopi turun 5,7% dan robusta melemah 5,5%.

Namun pada Kamis pukul 10.39 GMT, arabika hanya terkoreksi 0,5% ke US$3,74 per pon, sedangkan robusta naik 0,4% ke US$4.383 per ton.

“Yang masih hilang dari kabar hari ini adalah kejelasan nyata tentang posisi resmi AS,” ujar Michael J. Nugent, konsultan dan broker kopi.

Baca Juga: Harga Kopi Asia Bergerak Beragam: Vietnam Melemah, Diskon Indonesia Menyempit

Saat ini, AS sebagai konsumen kopi terbesar dunia menerapkan tarif 50% untuk impor kopi asal Brasil, yang merupakan produsen hampir separuh pasokan arabika dunia dan menyuplai sekitar sepertiga kebutuhan kopi AS.

Menurut data Cecafe, ekspor kopi hijau (belum disangrai) Brasil pada Oktober turun 20,4% secara tahunan, tertekan oleh hasil panen yang lemah serta dampak tarif AS.

Seorang pedagang kopi berbasis di Eropa memperkirakan, harga futures arabika saat ini masih diperdagangkan sekitar 70 sen per pon lebih tinggi dibandingkan level seharusnya tanpa adanya tarif AS.

Namun, ia menekankan bahwa pasar membutuhkan kejelasan konkret terkait kebijakan keringanan tarif sebelum harga bisa turun lebih jauh.

Baca Juga: Ditopang Honor of Kings, Tencent Catat Pertumbuhan Laba 15% di Kuartal III

Di sisi lain, harga kopi ritel di AS terus menanjak. Harga kopi bubuk di supermarket tercatat melonjak 41% pada September dibanding tahun lalu, dan kenaikan harga pangan ini turut menekan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Trump.

Untuk komoditas lunak lainnya, gula mentah stagnan di 14,52 sen per pon, gula rafinasi turun 0,3% menjadi US$417,80 per ton, kakao New York naik 0,6% ke US$5.661 per ton, sementara kakao London melemah 0,4% ke £4.189 per ton.

Selanjutnya: IHSG Ditutup Memerah, Cek Rekomendasi Saham Teknikal untuk Jumat (14/11)

Menarik Dibaca: Promo The Body Shop Diskon s/d 70% Segera Berakhir, Berlaku sampai 15 November 2025




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×