kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Harga Minyak Ditutup Stabil, Brent ke US$ 69,4 dan WTI ke US$ 64,9 Per Barel


Jumat, 26 September 2025 / 05:35 WIB
Harga Minyak Ditutup Stabil, Brent ke US$ 69,4 dan WTI ke US$ 64,9 Per Barel
ILUSTRASI. harga minyak mentah acuan ditutup bergerak tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak stabil pada hari Kamis setelah mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu pada sesi sebelumnya karena Rusia bergerak untuk membatasi ekspor bahan bakar hingga akhir tahun, tetapi kenaikannya dibatasi oleh data ekonomi AS yang baru yang meredam optimisme seputar penurunan suku bunga lebih lanjut. 

Kamis (25/9/2025), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup menguat 11 sen atau 0,16% ke level US$ 69,42 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman November 2025 ditutup melemah 1 sen, atau 0,02%, ke level US$ 64,98 per barel.

Kedua minyak acuan tersebut menguat 2,5% pada hari Rabu, mencapai level tertinggi sejak 1 Agustus, didorong oleh penurunan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah mingguan AS dan kekhawatiran bahwa serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia dapat mengganggu pasokan. 

Harga minyak mentah kembali menguat setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Kamis bahwa negaranya akan memberlakukan larangan sebagian ekspor solar hingga akhir tahun dan memperpanjang larangan ekspor bensin yang sudah ada, menyusul serangkaian serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap kilang-kilang minyak Rusia. 

Baca Juga: Aksi Profit Taking Tekan Harga Minyak, Meski Stok AS Turun dan Rusia–Ukraina Memanas

Membatasi beberapa kenaikan, produk domestik bruto AS meningkat pada tingkat tahunan 3,8% yang direvisi naik pada kuartal terakhir, menurut Biro Analisis Ekonomi Departemen Perdagangan dalam estimasi terbarunya pada hari Kamis.

"Reaksi awal terhadap hal itu adalah aksi jual," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Data ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan akan membuat Federal Reserve lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga. Bank sentral AS memangkas suku bunga sebesar 25 bps pekan lalu, pemangkasan pertama sejak Desember, dan telah mengisyaratkan pemangkasan lebih lanjut ke depannya.

Tekanan harga juga datang dari ekspektasi bearish terhadap fundamental pasokan, dengan lebih banyak minyak diperkirakan akan datang dari Irak dan Kurdistan. 

Pemerintah Daerah Kurdistan mengumumkan pada hari Kamis bahwa ekspor minyak akan dilanjutkan dalam waktu 48 jam setelah perjanjian tripartit antara kementerian perminyakan Irak, kementerian sumber daya alam KRG, dan perusahaan-perusahaan produsen.

"Kembalinya pasokan dari Kurdi menambah kekhawatiran akan narasi kelebihan pasokan, mendorong penurunan harga yang mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu," kata Priyanka Sachdeva, analis pasar senior di Phillip Nova.

Selanjutnya: HGII Optimistis Proyek EBT Bisa Mendongkrak Kinerja

Menarik Dibaca: Review Vivo V60 Lite yang Pakai Sony IMX882 Super Jernih,Ini Dia Hasil Fotonya




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×