Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Itu dibandingkan dengan perkiraan awal 487 miliar riyal oleh Al Rajhi, yang juga memangkas estimasi pendapatan non-minyaknya dari 346 miliar riyal menjadi 276 miliar riyal setelah pajak ditunda dan dikeluarkannya stimulus dari pemerintah untuk melindungi bisnis dari pengaruh virus corona.
"Sementara kami memperkirakan pendapatan menurun, kami tidak memiliki perkiraan tentang defisit anggaran yang diharapkan karena kami tidak tahu berapa banyak lagi yang akan dipotong pemerintah dalam pengeluaran," ujar Mazen Al Sudairi, kepala penelitian di Al Rajhi Capital, mengatakan kepada Reuters.
Baca Juga: Koalisi Arab Saudi umumkan gencatan senjata perang Yaman yang sudah berkobar 5 tahun!
Sudairi menambahkan, "Ada ruang untuk memangkas pengeluaran lebih lanjut dan kami berharap pemerintah melakukannya."
Riyadh bulan lalu mengumumkan pemotongan hampir 5% dalam anggaran pemerintah 2020 dan mengatakan akan menilai kembali pengeluaran sesuai dengan perkembangan di pasar minyak dan pandemi.
Sudairi memorediksi. uang yang dihasilkan oleh Dana Investasi Publik, dana kekayaan negara Arab Saudi, dan hasil dari penawaran publik perdana US$ 29 miliar tahun lalu dari raksasa minyak Saudi Aramco, akan disalurkan ke ekonomi lokal.
Baca Juga: Jelang pertemuan OPEC +, AS kembali didesak ikut dalam pemangkasan produksi minyak
"Sangat penting untuk menyimpan uang ini dalam ekonomi lokal untuk menjaga stabilitas sistem perbankan. Hasil IPO Aramco telah menjaga deposit dan pasokan uang stabil selama beberapa bulan terakhir," katanya.