kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Harga Minyak Melonjak 1% di Pagi Ini (29/1), Simak Sentimen yang Mendorongnya


Senin, 29 Januari 2024 / 07:21 WIB
Harga Minyak Melonjak 1% di Pagi Ini (29/1), Simak Sentimen yang Mendorongnya
ILUSTRASI. harga minyak mentah acuan sama-sama menguat 1% di pagi ini (29/1)


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak melonjak 1% pada awal perdagangan sesi Asia di tengah kekhawatiran pasokan bahan bakar setelah sebuah rudal menghantam kapal tanker bahan bakar yang dioperasikan Trafigura di Laut Merah. 

Sentimen lain datang dari ekspor produk olahan Rusia yang diproyeksi turun karena beberapa kilang sedang dalam perbaikan setelah serangan pesawat tak berawak.

Senin (29/1) pukul 06.45 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2024 naik 83 sen menjadi US$ 84,38 per barel, setelah mencapai sesi tertinggi di US$ 84,80 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2024 naik 78 sen ke US$ 78,79 per barel.

Pedagang komoditas Trafigura mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya sedang menilai risiko keamanan pelayaran lebih lanjut di Laut Merah. Itu terjadi setelah petugas pemadam kebakaran memadamkan api di sebuah kapal tanker yang diserang oleh kelompok Houthi Yaman pada sehari sebelumnya.

Baca Juga: Harga Minyak Diramal Positif di Tengah Ketidakpastian Hubungan Rusia dan Arab Saudi

“Gangguan terhadap pasokan terbatas, namun hal itu berubah pada hari Jumat (26/1) setelah sebuah kapal tanker minyak yang beroperasi atas nama Trafigura terkena rudal di lepas pantai Yaman,” kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

“Dengan kapal tanker minyak yang terkait dengan AS dan Inggris kini berada di bawah ancaman serangan, pasar kemungkinan akan mempertimbangkan kembali risiko gangguan tersebut,” lanjutnya.

Kedua kontrak tersebut naik untuk minggu kedua berturut-turut dan menetap di level tertinggi dalam hampir dua bulan pada hari Jumat, didukung oleh kekhawatiran pasokan Timur Tengah dan Rusia. 

Sementara, pertumbuhan ekonomi AS yang positif dan tanda-tanda stimulus China meningkatkan ekspektasi permintaan minyak mentah.

Di sisi lain, Rusia kemungkinan akan mengurangi ekspor nafta, bahan baku petrokimia, sekitar 127.500 - 136.000 barel per hari, atau sekitar sepertiga dari total ekspornya, setelah kebakaran mengganggu operasi kilang di Laut Baltik dan Laut Hitam, menurut para pedagang dan kapal LSEG- data pelacakan.

Pada tanggal 1 Februari, para menteri terkemuka dari OPEC+, akan bertemu secara online.

Namun, OPEC+ kemungkinan akan memutuskan tingkat produksi minyaknya untuk bulan April dan seterusnya dalam beberapa minggu mendatang, kata sumber OPEC+, karena pertemuan tersebut akan berlangsung terlalu dini untuk mengambil keputusan mengenai kebijakan produksi lebih lanjut.



TERBARU

[X]
×