kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.369   3,00   0,02%
  • IDX 6.587   -58,82   -0,89%
  • KOMPAS100 978   -11,78   -1,19%
  • LQ45 766   -9,98   -1,29%
  • ISSI 201   -1,58   -0,78%
  • IDX30 397   -4,35   -1,08%
  • IDXHIDIV20 478   -5,40   -1,12%
  • IDX80 111   -1,27   -1,13%
  • IDXV30 116   -0,92   -0,79%
  • IDXQ30 131   -1,75   -1,32%

Harga Minyak Mentah Ditutup Anjlok 2% Usai Trump Menelepon Putin dan Zelenskiy


Kamis, 13 Februari 2025 / 05:34 WIB
Harga Minyak Mentah Ditutup Anjlok 2% Usai Trump Menelepon Putin dan Zelenskiy
ILUSTRASI. harga minyak mentah kompak ditutup anjlok lebih dari 2%


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak mentah turun lebih dari 2% setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengambil langkah besar pertama menuju diplomasi atas perang di Ukraina yang telah dijanjikannya untuk diakhiri, perang yang telah mendukung harga minyak di tengah kekhawatiran tentang pasokan global.

Rabu (12/2), harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman April 2025 ditutup melemah US$ 1,82, atau 2,36% ke US$ 75,18 per barel. 

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Maret 2025 ditutup turun US$ 1,95, atau 2,66%, menjadi US$ 71,37 per barel.

Harga minyak mentah berjangka AS sempat turun lebih dari US$ 2 pada sesi terendahnya. Penurunan ini mengikuti kenaikan tiga hari, di mana Brent sudah melonjak 3,6% dan WTI naik 3,7%.

Presiden AS Donald Trump membahas perang di Ukraina melalui panggilan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Turun 1% Rabu (12/2), Akibat Peningkatan Stok Minyak Mentah AS

"Trump melakukan perundingan damai, saya pikir itu telah menghilangkan sebagian premi risiko dari harga minyak saat ini," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

Dalam sebuah unggahan di platform media sosialnya, Trump mengatakan bahwa ia dan Putin telah "sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami akan mulai dengan menghubungi Presiden Zelenskiy, dari Ukraina, untuk memberi tahu dia tentang pembicaraan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang." 

Kantor Zelenskiy mengatakan bahwa Trump dan Zelenskiy telah berbicara melalui telepon selama sekitar satu jam. 

Investor juga mencoba mengukur langkah Federal Reserve (The Fed) berikutnya dalam memangkas suku bunga menyusul komentar pada hari Selasa oleh Ketua Fed Jerome Powell dan setelah data pada hari Rabu menunjukkan harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari. 

"Kombinasi inflasi yang lebih tinggi dan kemungkinan perdamaian (di Ukraina) menyebabkan sedikit aksi jual di pasar saat ini," kata Flynn dari Price Futures Group. 

Powell mengatakan bahwa ekonomi berada dalam kondisi yang baik dan The Fed tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih lanjut, tetapi siap melakukannya jika inflasi turun atau pasar kerja melemah. 

Data harga konsumen yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi AS yang sangat kuat pada bulan Januari, memicu kekhawatiran bahwa ekonomi yang memanas dan tarif yang membayangi dapat melemahkan harapan untuk penurunan suku bunga. 

Suku bunga yang lebih tinggi dapat memperlambat aktivitas ekonomi dan meredam permintaan minyak.

"Angka inflasi meningkat, mengurangi kemungkinan Fed memangkas suku bunga dari September hingga Desember," kata Flynn dari Price Futures Group.

Energy Information Administration (EIA) mengatakan, stok minyak mentah AS membukukan peningkatan yang lebih besar dari yang diharapkan minggu lalu. 

Baca Juga: Wall Street Terpapar Data Inflasi: S&P 500 dan Dow Ditutup Melemah

Sementara itu, persediaan bensin membukukan penurunan yang mengejutkan sementara stok sulingan membukukan peningkatan yang mengejutkan. 

Di tempat lain, Rusia mungkin terpaksa mengurangi produksi minyaknya dalam beberapa bulan mendatang karena sanksi AS menghambat aksesnya ke kapal tanker untuk berlayar ke Asia dan serangan pesawat nirawak Ukraina menghambat kilang minyaknya.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa permintaan minyak global akan naik sebesar 1,45 juta barel per hari (bph) pada tahun 2025 dan sebesar 1,43 juta bph pada tahun 2026. Kedua perkiraan tersebut tidak berubah dari bulan lalu.

EIA meningkatkan estimasi untuk produksi minyak mentah AS sementara membiarkan perkiraan permintaannya tidak berubah. Sekarang, mereka memperkirakan produksi minyak mentah AS akan mencapai rata-rata 13,59 juta bph pada tahun 2025, naik dari estimasi sebelumnya sebesar 13,55 juta bph.

Pemerintahan Trump menunjuk Kathleen Sgamma, seorang advokat minyak dan gas yang vokal untuk negara-negara bagian Barat, untuk mengepalai Biro Pengelolaan Lahan Departemen Dalam Negeri, yang mengelola penggunaan hampir 250 juta hektar lahan publik di negara itu. 

Selanjutnya: Multipolar Technology (MLPT) Tengah Mengkaji Recana Stock Split

Menarik Dibaca: Inilah Gift Code Ojol The Game 13 Februari 2025 Paling Baru dari Codexplore



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×