Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak naik lebih dari 1% pada Kamis (21/8/2025) karena Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas proses perdamaian yang mandek. Sementara itu, data AS sebelumnya menunjukkan tanda-tanda permintaan yang kuat di negara konsumen minyak terbesar tersebut.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 83 sen, atau 1,2%, menjadi US$ 67,67 per barel, tertinggi dalam dua minggu.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS naik 81 sen, atau 1,3%, ditutup pada US$ 63,52 per barel.
Kedua kontrak tersebut naik lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
Jalan menuju perdamaian di Ukraina masih belum pasti, membuat para pedagang minyak berhati-hati setelah aksi jual selama dua minggu terakhir di tengah harapan bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera menegosiasikan akhir diplomatik perang Rusia dengan tetangganya.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Global Diprediksi Tidak Sampai Anjlok ke Bawah US$ 60 per Barel
Baik Moskow maupun Kyiv sejak itu saling menyalahkan karena menghambat proses perdamaian.
Rusia pada hari Kamis melancarkan serangan udara besar-besaran di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, sementara Ukraina mengklaim telah menyerang kilang minyak Rusia.
"Sejumlah premi risiko geopolitik perlahan-lahan dipompa kembali ke pasar," firma penasihat perdagangan minyak Ritterbusch and Associates mengatakan kepada klien pada hari Kamis.
Ketidakpastian dalam perundingan damai berarti bahwa kemungkinan sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia telah muncul kembali, kata Tamas Varga, seorang analis di PVM Oil Associates.
Harga minyak juga tertopang oleh penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan pada pekan lalu, yang mengindikasikan permintaan yang kuat.
Pada Rabu (20/8/2025) Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan stok minyak mentah AS turun 6 juta barel pada pekan yang berakhir 15 Agustus. Penurunan ini lebih besar dari perkiraan analis yang memperkirakan penurunan sebesar 1,8 juta barel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Pada Kamis (21/8/2025) Pagi, Terdorong Penurunan Stok Minyak AS
"Stok domestik yang ketat ini bertolak belakang dengan prospek kelebihan pasokan yang diproyeksikan oleh IEA dan EIA untuk tahun 2026, menantang ekspektasi pasar yang lebih luas dari para pedagang," ujar analis StoneX, Alex Hodes, kepada klien.
Investor juga menantikan konferensi ekonomi Jackson Hole di Wyoming untuk mendapatkan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga The Fed bulan depan. Pertemuan tahunan para bankir sentral dimulai pada hari Kamis, dengan Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada hari Jumat.