kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Stabil di Tengah Harapan Pelonggaran Sanksi Terhadap Venezuela


Selasa, 17 Oktober 2023 / 10:36 WIB
Harga Minyak Stabil di Tengah Harapan Pelonggaran Sanksi Terhadap Venezuela
Sebuah kapal tanker minyak terlihat di terminal kargo kilang Jose di Venezuela dalam foto file tak bertanggal ini. Minyak stabil di tengah harapan pelonggaran sanksi terhadap Venezuela.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SINGAPURA - Harga minyak dunia menunjukkan pergerakan stabil pada hari Selasa, setelah mengalami penurunan sebesar lebih dari US$ 1 pada hari Senin. 

Kestabilan ini terjadi di tengah harapan bahwa Amerika Serikat mungkin akan meringankan sanksi yang diberlakukan terhadap produsen minyak Venezuela. Selain itu, Washington sedang meningkatkan upayanya untuk mencegah eskalasi konflik antara Israel dan Hamas.

Pada pukul 01.13 GMT, minyak mentah berjangka Brent naik 3 sen, mencapai US$ 89,68 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 11 sen, menjadi US$ 86,55 per barel.

Baca Juga: Pemerintah akan Cari Sumber Minyak dari Negara Lain, Antisipasi Konflik Timur Tengah

Sejak tahun 2019, AS telah memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak Venezuela, yang merupakan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). 

Sanksi ini diberikan sebagai respons terhadap pemilu 2018 di Venezuela yang dianggap oleh AS sebagai pemilu yang tidak sah karena diduga terjadi pelanggaran hak asasi manusia. 

Namun, pada hari Selasa, Pemerintah Venezuela bersama oposisi dijadwalkan untuk melanjutkan perundingan yang tertunda. Presiden Nicolas Maduro menyatakan bahwa perundingan ini penting untuk pemilu 2024 mendatang. 

Baca Juga: Harga Minyak Brent Naik ke Level Tertinggi Sejak Juli 2022 Karena Penurunan Pasokan

Sumber-sumber mengindikasikan bahwa perundingan ini dapat mendorong Washington untuk meringankan sanksi yang ada.

Pekan lalu, harga dua minyak acuan tersebut mengalami lonjakan signifikan karena kekhawatiran konflik di Timur Tengah yang dapat meluas. Minyak acuan global Brent mencatat kenaikan 7,5%, menjadi kenaikan mingguan tertinggi sejak Februari. 

ANZ Research mencatat pada hari Selasa bahwa risiko eskalasi masih ada. Bahkan, menteri luar negeri Iran telah memperingatkan tentang kemungkinan perluasan perang ke wilayah lain yang mendekati tahap kritis.

Pemerintahan Biden berupaya untuk meningkatkan pasokan minyak ke pasar global guna menekan harga yang tinggi.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Masih Bullish, Bagaimana Prospek ke Depan?

Namun, perlu dicatat bahwa peningkatan produksi minyak di Venezuela tidak akan terjadi dalam waktu dekat, mengingat kurangnya investasi di sektor ini baru-baru ini.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×