kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.295   15,00   0,09%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Harga minyak turun, bisnis ban dunia melaju


Kamis, 13 Agustus 2015 / 06:42 WIB
Harga minyak turun, bisnis ban dunia melaju


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Kejatuhan harga minyak yang kini melorot di bawah level US$ 50 per barel membawa berkah tersendiri bagi sejumlah industri. Salah satunya adalah industri ban. Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 15.00 WIB, harga minyak brent untuk kontrak pengiriman Oktober sudah berada di 49,80 per barel di bursa ICE Futures Europe. Setahun lalu, harga emas hitam ini masih nangkring di kisaran US$ 104,57 per barel.

Bloomberg, Rabu (12/8) melaporkan, produsen ban memperoleh dua keuntungan dari kejatuhan harga minyak. Pertama, harga bahan baku ban berupa karet sintetis yang semakin murah. Seperti dijelaskan Rubber Manufacturers Association, dibutuhkan sekitar tujuh galon minyak untuk memproduksi satu ban. Alhasil, harga minyak brent sebagai bahan baku ban sintetis yang sudah terpangkas lebih dari 50% dari harga setahun lalu, merupakan suatu keberkahan.

Sementara keuntungan kedua dari kejatuhan harga minyak adalah permintaan ban yang diprediksi bakal kian melonjak. Sebab, rendahnya harga bahan bakar minyak akan meningkatkan mobilitas kendaraan termasuk penjualan kendaraan baru.

Data Pemerintah AS merekam, jumlah perjalanan para pengemudi di wilayah itu pada Mei 2015 mencapai 275 miliar mil. Ini merupakan rekor baru dari posisi tertinggi sebelumnya pada Agustus 2008, sebelum krisis global terjadi. "Kami melihat angka ini masih akan meningkat dan kebutuhan ban semakin besar," ujar Richard J Kramer, Chief Executive Officer Goodyear Tire & Rubber Co.

Harga saham melonjak

Berdasarkan data Bloomberg, pada kuartal I 2015 industri ban sudah menunjukan kinerja moncer, dikarenakan margin kotor mereka melonjak hingga 27,5%. Ini merupakan angka tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Bahkan Continental AG, produsen bank asal Jerman yang baru saja merilis kinerja kuartal II 2015, mampu membukukan pertumbuhan laba sebanyak 25% dari periode sama tahun 2014.

"Kami berada dalam situasi yang sangat menguntungkan," kata Wolfgang Schaefer, Continental Chief Officer Continental AG seperti dikutip Bloomberg. Tak pelak, harga saham perusahaan ban di bursa saham kian atraktif.

Semisal harga saham Goodyear, perusahaan ban terbesar kedua di dunia setelah Michelin & Cie itu melesat 25% sepanjang tahun 2015. Bandingkan dengan pertumbuhan indeks S&P 500 yang hanya tumbuh sebesar 7,4%. Demikian juga dengan saham produsen ban lain seperti Michelin, Bridgestone Corp, Continental dan Pirelli juga menanjak.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×