kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga naik, produsen shale oil bagi dividen


Selasa, 27 Maret 2018 / 11:25 WIB
Harga naik, produsen shale oil bagi dividen
ILUSTRASI. Harga minyak dunia


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Hampir sepertiga dari 25 produsen shale oil teratas di Amerika Serikat (AS) bakal membagikan dividen tahun ini. Data tersebut dari riset Reuters berdasarkan laporan keuangan produsen shale oil. Jumlah perusahaan yang akan membagi dividen ini yang terbanyak sejak ledakan minyak serpih (shale) melanda satu dekade lalu.

Harga minyak mulai menanjak pada tahun lalu mengangkat pendapatan para perusahaan shale oil. Dus, produsen minyak serpih mencoba memberikan imbal hasil lebih besar kepada para investor.

Pasalnya, investor saham emiten minyak shale mendapat imbal hasil yang tipis sejak harga minyak terus menurun. Padahal, mereka mencoba meningkatkan produksi. Para produsen shale oil banyak yang menggunakan laba untuk berinvestasi demi meningkatkan output ketimbang membagi laba untuk para pemegang saham.

Menurut laporan keuangan perusahaan, tujuh produsen shale oil independen di AS, diantaranya Anadarko Petroleum Corp dan ConocoPhillips telah mengerek dividen kuartalan tahun ini. Kondisi ini berbeda ketika dua tahun lalu, delapan dari 25 perusahaan shale oil memotong jatah dividen karena harga minyak jatuh.

"Investor menggunakan pengeras suara saat mereka berbicara tentang imbal hasil yang diberikan industri, dan itu ada dalam pikiran banyak CEO," kata Travis Stice, Chief Executive Diamondback Energy Inc. Bulan lalu, Diamondback mengumumkan dividen kuartalan senilai 12,5 sen dollar per saham.

Menurut S&P Global Market Intelligence, Diamondback menjadi perusahaan minyak serpih AS pertama yang memulai membayar dividen sejak penurunan harga minyak dimulai pada 2014.

"Anda akan melihat lebih banyak produsen shale fokus memberikan imbal hasil kepada pemegang saham," kata Leigh Goehring, analis G & R Associates, perusahaan riset investasi energi yang berbasis di New York. Menurut dia, para pemegang saham banyak menuntut dan kini membentuk sebuah tren.

Sejak Januari 2018, 11 produsen minyak serpih telah mengungkapkan rencana membeli kembali saham dengan total belanja modal US$ 3,5 miliar. Pada minggu ini, produsen minyak ini akan bertemu investor di konferensi industri New Orleans, sebuah pertemuan yang sering digunakan perusahaan energi untuk menjelaskan tujuan produksi tahunan. Perusahaan juga menjelaskan proyeksi kinerja kuartal I kepada para investor.

Meski begitu masih ada perusahaan yang berhati-hati dalam membagikan berkah bagi para pemegang saham. Mereka memilih menginvestasikan kembali dananya ke proyek pengeboran dan lainnya.

Parsley Energy Inc dan Continental Resources Inc menjadi perusahaan yang fokus mendorong pertumbuhan di ladang minyak. Menurut mereka, pengembalian juga bisa dihasilkan dari kinerja operasional.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×