Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga perak melemah setelah menyentuh rekor tertinggi baru, sementara emas bergerak stabil di tengah kewaspadaan pasar menjelang rilis data ekonomi penting Amerika Serikat (AS) yang dapat mempengaruhi arah kebijakan Federal Reserve (The Fed).
Rabu (3/12/2025) pukul 16.15 WIB, harga perak turun 0,5% ke US$ 58,15 per ons troi, terkoreksi dari level tertinggi sepanjang masa di US$ 58,94 per ons troi yang dicapai pada awal sesi.
Reli logam mulia ini sebelumnya didorong oleh ekspektasi pasokan yang semakin ketat, arus beli berkelanjutan, dan aksi short covering setelah menembus resistensi utama di atas US$ 54,50 per ons troi pada pekan lalu.
Baca Juga: Akhiri Deflasi, China Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 5% di 2026
“Perak telah mencetak reli luar biasa dalam beberapa hari terakhir, tetapi kondisi sudah sangat jenuh beli. Penurunan jangka pendek sangat mungkin terjadi,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas Saxo Bank.
Ia menambahkan bahwa momentum penguatan perak tahun ini juga ditopang oleh statusnya yang masuk dalam daftar mineral kritis AS.
Harga perak kini telah melonjak 101% sepanjang tahun 2025 dan menjadikannya salah satu komoditas dengan kinerja terbaik di pasar global. Sebagai pembanding, harga emas hanya meningkat sekitar 60% pada periode yang sama.
Emas Stabil Menjelang Data AS
Sementara itu, harga emas spot stabil di US$ 4.207,6 per ons troi, setelah melemah lebih dari 1% di sesi sebelumnya.
Sedangkan, harga emas berjangka untuk kontrak pengiriman Desember 2025 naik 0,4% menjadi US$ 4.237,9 per ons troi.
Hansen menyebut, emas bergerak datar karena pasar menunggu indikator ekonomi penting AS, termasuk data ketenagakerjaan ADP bulan November yang akan dirilis pada 13.15 GMT, serta indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) yang akan dirilis Jumat (5/12/2025).
Ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada pertemuan 9–10 Desember terus meningkat. BofA memperkirakan penurunan 25 basis poin, sementara proyeksi pasar melalui perangkat FedWatch CME menunjukkan peluang pemangkasan mencapai 87%.
Emas cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah karena tidak memberikan imbal hasil.













