Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rotasi Bumi diprediksi bakal lebih cepat pada Juli-Agustus 2025. Hal ini menyebabkan dua bulan itu akan lebih singkat dari biasanya.
Laporan Time and Date mencatat, rata-rata Bumi menyelesaikan satu putaran penuh pada poros adalah 86.400 detik atau kurang lebih satu milidetik. 86.400 detik adalah cara lain untuk mengatakan 24 jam. Satu milidetik adalah 0,001 detik, jauh lebih sedikit daripada kedipan mata, yang berlangsung sekitar 100 milidetik.
Pengukuran kecepatan rotasi Bumi dilakukan dengan jam atom yang diperkenalkan pada 1950-an. Jumlah milidetik di atas atau di bawah 86.400 detik dikenal sebagai panjang hari (LOD).
Pada Juli dan Agustus, ilmuwan memprediksi bahwa Bumi akan berotasi lebih cepat sehingga hari-hari menjadi lebih pendek.
Baca Juga: Produksi Minyak Bumi Nasional Capai 602.000 Barel hingga Juni 2025
Berdasarkan pengamatan dan model dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan United States Naval Observatory, hari pada 9 Juli 2025 akan lebih pendek 1,30 milidetik. Kemudian pada 22 Juli 2025, hari juga akan menjadi lebih pendek 1,38 milidetik.
Hal yang sama kembali terjadi pada 5 Agustus 2025 di mana hari akan lebih pendek 1,5 milidetik dari hari biasanya.
Lantas, mengapa rotasi Bumi tiba-tiba menjadi lebih cepat?
Penyebab rotasi Bumi lebih cepat
Peningkatan kecepatan rotasi Bumi bukan kali pertama terjadi. Time and Date mencatat, panjang hari lebih pendek karena rotasi Bumi yang semakin cepat telah terjadi sejak 2020-2025.
Rekor hari terpendek terjadi pada 5 Juli 2024 di mana panjang waktu dalam sehari berkurang 1,66 milidetik. Pakar terkemuka tentang rotasi Bumi di Universitas Negeri Moskow Leonid Zotov mengatakan bahwa penyebab peningkatan rotasi Bumi masih menjadi misteri.
Baca Juga: Gerhana Bulan Total 14 Maret 2025 Dapat Diamati di Indonesia? Ini Penjelasan BMKG
"Penyebab percepatan ini tidak dijelaskan. Tidak seorang pun menduga hal ini," kata dia, dilansir dari Time and Date.
Menurut IFL Science, ada berbagai macam faktor yang memengaruhi kecepatan rotasi Bumi, seperti perubahan permukaan air laut dan pergeseran di dalam Bumi.
Meski demikian, faktor terbesarnya adalah Bulan yang menjauh dari Bumi dan saat kedua benda tersebut berinteraksi, hasilnya adalah Bumi melambat pada tingkat sekitar 1,6 milidetik per abad.
Di sisi lain, Bulan juga dapat mempercepat rotasi Bumi. Semakin dekat Bulan dengan ekuator Bumi, semakin besar hambatan yang dimilikinya terhadap Bumi.
Pada saat itu, hari-hari di Bumi diprediksi menjadi lebih pendek dari biasanya karena Bulan berada pada jarak maksimumnya dari ekuator Bumi.