Sumber: CNN | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Baru melantai di bursa, saham startup Singapura, Grab, langsung jatuh hampir 21% pada Kamis (2/12), di Nasdaq New York.
Grab go public dengan bergabung pada perusahaan akuisisi tujuan khusus atau SPAC. Grab mengumpulkan dana US$ 4,5 miliar dan memiliki valuasi hampir US$ 40 miliar, menjadikan valuasi Grab terbesar dari jenisnya, menurut penyedia data Dealogic.
Ini juga merupakan debut di pasar saham AS yang terbesar oleh perusahaan Asia Tenggara. Rekor sebelumnya dipegang oleh perusahaan satelit Indonesia, yang mengumpulkan hampir US$ 1,2 miliar pada tahun 1994, menurut data dari Refinitiv.
Seperti dikutip CNN, berdasarkan kesepakatan itu, Grab bergabung dengan Altimeter Growth Corp (AGC), sebuah SPAC yang diluncurkan oleh Altimeter Capital, sebuah perusahaan investasi AS.
Baca Juga: Grab Holding akan debut di pasar saham AS setelah kesepakatan SPAC selesai
Grab mengambil jalan yang relatif tidak konvensional ke pasar saham, meskipun salah satu yang telah mendapatkan popularitas selama setahun terakhir. Bergabung dengan SPAC yang dulu dicemooh di Wall Street, tetapi baru-baru ini banyak perusahaan besar telah memilih untuk mengambil rute yang sama, termasuk Playboy, DraftKings, dan startup kendaraan listrik Lucid Motors and Arrival.
SPAC adalah perusahaan cangkang dengan aset operasi terbatas atau tidak ada sama sekali. Mereka biasanya go public semata-mata untuk mengumpulkan uang dari investor yang kemudian digunakan untuk membeli bisnis yang sudah ada.
Namun, regulator telah meningkatkan pengawasan terhadap proses tersebut. Komisi Sekuritas dan Bursa, misalnya, telah memperketat pedoman akuntansi untuk SPAC, sementara anggota parlemen di Kongres mengadakan dengar pendapat tentang masalah tersebut.
Perhatian itu telah menyebabkan aktivitas SPAC anjlok, dan lebih banyak peraturan akan segera dibuat: RUU untuk memperketat aturan seputar SPAC saat ini sedang berjalan melalui Kongres.
Satu proposal akan memaksa perusahaan cek kosong untuk mengungkapkan kepada investor ritel risiko mendukung perusahaan cangkang, sementara RUU lain dapat meningkatkan tanggung jawab mereka karena membuat pernyataan berwawasan ke depan yang salah atau menyesatkan.
Melalui kesepakatannya, Grab mengumpulkan dana dari investor termasuk Fidelity, BlackRock, T. Rowe Price, dana kekayaan negara Abu Dhabi Mubadala dan Temasek.
Co-founder Grab Anthony Tan dan Hooi Ling Tan membunyikan bel pembukaan bursa di Singapura pada Kamis malam (2/12).
Grab mengakuisisi bisnis Uber di Asia Tenggara pada tahun 2018, dan sejak itu telah berkembang menjadi berbagai layanan lain, termasuk pengiriman makanan, pembayaran digital, dan bahkan layanan keuangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, GRab telah menjadikan dirinya sebagai "aplikasi super", memungkinkan pengguna melakukan segalanya mulai dari memesan perjalanan hingga mengambil asuransi dan pinjaman. Lebih dari 25 juta orang menggunakan aplikasi ini setiap bulan untuk melakukan transaksi, di 465 kota di delapan negara.
Baca Juga: Tengah Malam Hari Ini Waktu Asia, Grab Akan Debut di Nasdaq, Valuasi US$ 40 miliar