Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Namun, wilayah Lombardy yang makmur di Italia Utara, dengan ibu kota Milan, meminta pemerintah pusat untuk melakukan langkah-langkah yang lebih ketat.
"Saya akan menutup semua toko. Saya pasti akan menutup transportasi umum dan saya akan mencari semua bisnis yang bisa ditutup tanpa membuat kerusakan ekonomi yang berlebihan," kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana seperti dikutip Reuters.
Hingga Selasa (10/3), Italia memiliki 9.172 kasus virus corona dan 463 kematian sejak 21 Februari lalu, dengan Lombardy dan tetangganya Emilia-Romagna menanggung beban terberat sebagai pusat penyebaran Covid-19.
Namun, virus corona telah menyentuh sebagian besar negara, dan pemerintah khawatir, jika memburuk, sistem kesehatan di wilayah Selatan yang kurang memadai akan runtuh, menyebabkan kematian meningkat.
Baca Juga: Wah, sudah tiga hari berturut-turut tidak ada kasus baru corona di luar Hubei
Setidaknya selama tiga minggu ke depan, siapa pun yang bepergian di Italia harus membawa dokumen yang menyatakan alasannya. Acara di luar ruangan, termasuk olahraga, telah ditangguhkan. Sekolah dan universitas semuanya diliburkan.
Untuk mengurangi dampak terhadap masyarakat Italia terutama warga biasa, pemerintah sedang mempertimbangkan untuk membuat bank-bank memberi penundaan dalam pembayaran hipotek mereka.
"Kami akan meminta peraturan untuk diubah, itu adalah kondisi yang diperlukan, kalau tidak orang akan mati," kata Menteri Perindustrian Stefano Patuanelli kepada Radio Capital seperti dilansir Reuters.