kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hasil bisa keluar dalam 30 detik, Israel kembangkan alat tes virus corona kilat


Jumat, 24 Juli 2020 / 14:33 WIB
Hasil bisa keluar dalam 30 detik, Israel kembangkan alat tes virus corona kilat
ILUSTRASI. Breathalyser, alat tes virus corona buatan Israel, terdiri dari dua komponen utama.


Sumber: AFP,Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MISGAV. Sebuah perusahaan alat kesehatan asal Israel sedang mengembangakan alat tes virus corona baru yang mampu mengeluarkan hasil secara kilat, hanya 30 detik saja.

NanoScent yang mengembangkan alat tes virus corona tersebut menyatakan, uji coba secara luas di Israel membuktikan tingkat keberhasilannya sampai 85%. Jika prosesnya lancar, alat tes virus corona bernama Breathalyser ini bisa mendapat persetujuan dari regulator dalam beberapa bulan ke depan.

CEO NanoScent Oren Gavriely mengatakan, Breathalyser tetap tidak akan menggantikan tes lab yang lebih kompleks. Tapi, alat ini bisa membantu proses screening massal dengan lebih cepat, dengan tujuan utama untuk memberikan rasa aman pada masyarakat.

Baca Juga: WHO: Secara realistis, vaksin corona baru bisa digunakan tahun 2021

NanoScent sudah beroperasi selama beberapa tahun, dengan spesialisasi di bidang teknologi pengenalan cepat termasuk pada industri medis. Gavriely menyampaikan, inspirasi pembuatan alat tes virus corona muncul saat dirinya mengunjungi Amerika Serikat (AS) pada Januari lalu.

Melihat virus corona mulai merebak di negeri uak Sam, Gavriely merasa teknologi yang ada di perusahaannya mungkin bisa digunakan untuk mendeteksi virus mematikan tersebyt dengan lebih cepat.

"Kami mengatakan, kami akan berfokus pada alat ini selama satu minggu penuh dan melihat perkembangannya, dalam satu minggu ini kami tidak berhenti bekerja," katanya kepada AFP seperti dikutip Channel News Asia.

Baca Juga: 75 negara nyatakan minat bergabung dengan COVAX demi akses menuju vaksin corona

Dalam prosesnya, orang yang dites dengan Breathalyser akan diminta untuk menarik napas melalui hidung, menahannya, menutup satu lubang hidung, dan membuang napas dari salah satu lubang hidung.

Napas yang keluar akan ditampung dalam kantong khusus yang telah disiapkan, yang disebut dengan AirTrap. Udara yang ditampung itu kemudian disalurkan ke sebuah alat pendeteksi bernama Scent Reader untuk kemudian dianalisis.

Peneliti dari NanoScent sedang mencoba alat Breathalyser

Dalam hitungan detik, alat akan menunjukkan pesan "COVID-19 negative" atau sebaliknya melalui perangkan telepon genggam yang sudah terhubung.

Selain bisa bekerja dengan lebih cepat, NanoScent meyakinkan, Breathalyser yang mereka kembangkan juga lebih murah. Sehingga, bisa lebih mudah didistribusikan secara luas.

Baca Juga: WHO akhirnya mengakui klaim bahwa virus corona bisa menyebar lewat udara



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×