Reporter: Shuliya Indriya Ratanavara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HANOI. Ekspansi Heineken NV di Vietnam terus berlanjut. Kali ini, Heineken akan mengambil alih pabrik pembuatan bir milik sang rivalnya, Carlsberg. Hal ini membuktikan keseriusan Heineken untuk menjadi penguasa pasar bir di negara yang berpenduduk 70 juta orang ini.
Pabrik Carlsberg yang akan diakuisisi Heineken terletak di selatan kota pelabuhan Vietnam bernama Vietnam Brewery-Vung Tau.
Cees’t Hart, Chief Executive Officer Carlsberg kepada Bloomberg mengatakan, penjualan tersebut dilakukan karena Carlsberg ingin memfokuskan penjualan ke bagian utara Vietnam.
"Di Vietnam kami ingin fokus ke teritori yang memang sudah kami miliki," tegas Hart.
Asal tahu saja, Hanoi Beer Alcohol Beverage Corp. (Habeco) perusahaan milik Calsberg yang berbasis di Hanoi ini terletak di bagian utara Vietnam. Saat ini Carlsberg juga tengah menunggu izin Pemerintah Vietnam meningkatkan saham dari 17% menjadi 30% di Habeco.
Pasar bir di Vietnam
Bagi Heineken, konsumen bir di Vetnam terus meningkat. Terutama melihat perkembangan jumlah kafe di pinggir jalan dan budaya muda-mudi negeri itu. Hal ini menjadi magnet bagi pembuat bir sekelas Heineken, Thai Beverage PCL, dan Asahi Group Holdings Ltd. untuk berekspansi.
Tidak hanya itu, ketertarikan produsen bir tersebut juga disebabkan rencana Pemerintah Vietnam menjual aset, salah satunya di Habeco. Vietnam juga ingin menjual 100% saham perusahaan bir milik negara, Saigon Beer Alcohol Beverage Corp. (Sabeco).
Bloomberg menulis, produsen bir di Eropa dan Jepang sangat tertarik masuk ke perusahaan itu. Konsumsi bir di Asia Tenggara memang meningkat signifikan.
Data Vietnam Beer Alcohol Beverage Association menyebut, pertumbuhan konsumsi bir di Asia Tenggara selama 2010-2015 sebesar 40%. Sedangkan data Euromonitor International memaparkan, warga Vietnam dapat mengonsumsi lebih dari 4,04 miliar liter bir di tahun ini.
Jumlah ini terbanyak di regional Asia Tenggara dan meningkat dari tahun lalu yang hanya 3,88 miliar liter. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus meningkat. Apalagi jumlah warga yang akan mencapai usia boleh meminum bir meningkat 72,4% sampai 2021.
"Pertumbuhan pasar bir di Vietnam beberapa tahun terakhir luar biasa dan tak menunjukan tanda perlambatan," kata Managing Director VinaCapital Andy Ho. Pasar bir di Vietnam menarik lantaran tidak didominasi merek bir lokal.
Hal ini berbeda dengan negara Asia lain seperti Jepang dan Thailand. Analis Euromonitor Andrea Lianto mengatakan, produsen bir lokal Vietnam memang mendominasi peredaran. Tapi, produsen bir lokal Vietnam hanya menguasai 63% pangsa pasar di 2015.
Andrea mengatakan, ini memberikan ruang bagi perusahaan bir asing untuk merangsek pasar. Apalagi bisnis manufaktur di Vietnam diperkirakan terus tumbuh.