Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (14/4/2020) bahwa ia akan menghentikan pendanaan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atas penanganan pandemi virus corona.
Trump, pada konferensi pers Gedung Putih, mengatakan WHO telah "gagal dalam tugas dasarnya dan harus bertanggung jawab." Dia mengatakan organisasi internasional itu telah memberikan "disinformasi" tentang virus di China yang kemungkinan mengarah pada penyebaran virus yang lebih luas daripada yang seharusnya terjadi.
Amerika Serikat adalah donor keseluruhan terbesar untuk WHO yang berbasis di Jenewa, di mana AS menyumbang lebih dari US$ 400 juta pada tahun 2019, sekitar 15% dari anggarannya.
Baca Juga: Trump ancam stop beri dana, bagaimana nasib WHO?
Penghentian dana diprediksi akan segera dilakukan. Melansir Reuters, Trump telah semakin kritis terhadap organisasi ketika krisis kesehatan global terus berlanjut, dan dia sangat marah atas kritik yang ditujukan terhadap langkah yang diambil pemerintahannya dalam menangani pandemi.
Keputusan itu langsung menuai kecaman. Presiden Asosiasi Medis Amerika Dr. Patrice Harris menyebut hal itu sebagai langkah berbahaya ke arah yang salah yang tidak akan membuat upaya untuk mengalahkan COVID-19 menjadi lebih mudah. Dian mendesak Trump untuk mempertimbangkan kembali rencananya tersebut.
Perwakilan Demokrat Nita Lowey, yang mengepalai Komite DPR AS yang menetapkan pengeluaran pemerintah, mengatakan Trump melakukan kesalahan.
Baca Juga: Korban tewas virus corona AS mencapai puncak yakni 23.000 kasus
"Virus corona tidak bisa dikalahkan di sini di Amerika Serikat, itu harus dikalahkan di setiap lokasi yang mungkin di seluruh dunia," katanya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.
Presiden AS yang berasal dari Partai Republik tersebut baru-baru ini menuduh WHO terlalu lunak terhadap China pada hari-hari paling awal di masa krisis. Padahal, dia sendiri memuji Tiongkok pada Januari atas tanggapan dan transparansi China soal pandemi.
Trump telah sering menggunakan kambing hitam selama karir politiknya yang singkat. Dia sering menyerang media, Demokrat, atau lainnya ketika dia merasa diserang atau di bawah tekanan.
Baca Juga: Trump berencana segera membuka kembali aktivitas ekonomi AS
Trump mengatakan bahwa WHO gagal untuk menyelidiki laporan yang dapat dipercaya dari sumber-sumber di provinsi Wuhan China yang bertentangan dengan situasi di Beijing tentang penyebaran virus corona dan mendukung gagasan bahwa penularan dari manusia ke manusia tidak terjadi.
"Seandainya WHO melakukan tugasnya untuk memberitahukan para ahli medis ke China untuk menilai secara objektif situasi di lapangan dan menyebut kurangnya transparansi China, wabah itu bisa saja terkendali ... dengan kematian yang sangat sedikit," kata Trump seperti yang dilansir Reuters.
Baca Juga: Trump: Membuka kembali ekonomi AS adalah keputusan saya, bukan gubernur
Trump mengatakan, review AS terhadap WHO kemungkinan akan memakan waktu 60-90 hari.
Korban berjatuhan
Menurut perhitungan Reuters, korban tewas yang dicatatkan Amerika akibat Covid-19 mencapai angka 25.700 pada hari Selasa, di mana ada lebih dari 600.000 kasus infeksi AS yang tercatat.
Jutaan orang Amerika telah kehilangan pekerjaan mereka, dan ekonomi AS telah lumpuh karena warga telah tinggal di rumah dan mayoritas bisnis ditutup. Hal ini memberi bayangan muram tentang harapan Trump untuk terpilih kembali pada November.
WHO adalah badan internasional independen yang bekerja dengan PBB. Sekretaris Jenderal AS Antonio Guterres mengatakan pada hari Selasa bahwa bukan waktunya untuk mengurangi sumber daya bagi WHO.
Baca Juga: Marah dengan pendapat ilmuwan kesehatan, Trump retweet #PecatFauci
"Sekarang adalah waktu bagi persatuan dan komunitas internasional untuk bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini dan konsekuensinya yang menghancurkan," katanya.
Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa WHO memang membuat kesalahan dan mungkin perlu reformasi, tetapi pekerjaan itu perlu dilakukan setelah krisis yang terjadi saat ini berlalu.