kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Hizbullah Tingkatkan Intensitas Perang dengan Israel Setelah Yahya Sinwar Terbunuh


Jumat, 18 Oktober 2024 / 08:57 WIB
Hizbullah Tingkatkan Intensitas Perang dengan Israel Setelah Yahya Sinwar Terbunuh
Pemimpin Hamas Gaza Yehya Al-Sinwar memberi isyarat saat unjuk rasa anti-Israel di Kota Gaza, 24 Mei 2021. Kelompok militan Hizbullah Lebanon menyatakan akan memasuki fase baru dalam konfliknya dengan Israel.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  YERUSALEM/KAIRO. Kelompok militan Hizbullah Lebanon menyatakan akan memasuki fase baru dalam konfliknya dengan Israel. 

Pengumuman ini muncul setelah kematian Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, yang terbunuh dalam operasi militer Israel. Iran juga menegaskan bahwa "semangat perlawanan akan semakin kuat" pasca peristiwa tersebut.

Sinwar, yang dianggap bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, tewas dalam serangan militer Israel di Gaza pada Rabu lalu. Serangan ini dianggap sebagai titik penting dalam perang yang berlangsung selama satu tahun. 

Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas Dibunuh oleh Pasukan Israel di Gaza

Pemimpin Barat menyatakan kematian Sinwar sebagai peluang untuk mengakhiri konflik. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang akan berlanjut hingga semua sandera yang ditawan Hamas dibebaskan.

"Hari ini kita telah menyelesaikan bagian penting dari misi kita, tetapi tugas kita belum selesai," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video pada Kamis, sehari setelah kematian Sinwar dikonfirmasi. 

Ia juga menegaskan bahwa Israel akan terus melakukan operasi militer hingga semua sandera kembali ke rumah.

Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal dalam Serangan Israel Kamis (17/10)

Sinwar, yang menjadi pemimpin Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh pada Juli, dilaporkan bersembunyi di terowongan bawah tanah Gaza yang dibangun Hamas selama dua dekade terakhir. Ia tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel di Gaza selatan.

Militer Israel merilis rekaman video yang diklaim menunjukkan Sinwar tertangkap dalam sebuah bangunan yang hancur.

Hamas belum memberikan komentar resmi, namun sumber-sumber internal mengindikasikan bahwa Sinwar memang terbunuh.

Meskipun Barat berharap kematian Sinwar dapat membuka jalan bagi gencatan senjata, ada kekhawatiran bahwa konflik di Timur Tengah justru akan semakin memburuk. 

Baca Juga: Israel Sebut Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Telah Tewas

Israel sebelumnya telah melancarkan operasi militer di Lebanon dan bersiap menghadapi serangan rudal dari Iran, sekutu Hamas dan Hizbullah.

Di sisi lain, kematian Sinwar diperkirakan dapat mendorong upaya diplomatik untuk mengakhiri konflik. 

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyatakan bahwa kematian Sinwar memberikan peluang bagi perdamaian dan pembebasan sandera. Amerika Serikat juga berencana memulai pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata.

Namun, Iran menyatakan bahwa dukungannya terhadap perlawanan tidak akan berubah. Hizbullah, sekutu Iran di Lebanon, juga mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan intensitas konfrontasi dengan Israel.

Baca Juga: Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas yang Tetap Teguh Melawan Israel

Sementara itu, keluarga sandera Israel mengungkapkan bahwa meskipun kematian Sinwar merupakan pencapaian besar, perjuangan mereka belum selesai hingga semua sandera kembali. 

Di sisi lain, warga Palestina di Gaza menegaskan bahwa perlawanan akan terus berlanjut meski Sinwar telah tiada.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×