Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hong Kong kembali membuka penerbangan dari Bandara Internasional pada Kamis (25/9) setelah ditutup selama 36 jam akibat Topan Ragasa, siklon tropis terkuat di dunia pada tahun ini. Selain bandara, sejumlah bisnis, layanan transportasi, dan sebagian sekolah juga mulai beroperasi kembali.
Topan Ragasa sebelumnya melumpuhkan aktivitas kota padat penduduk tersebut sejak Selasa sore, setelah menerjang Filipina Utara dan Taiwan dengan menewaskan sedikitnya 14 orang, sebelum akhirnya mendarat di Yangjiang, Tiongkok Selatan pada Rabu.
Dampak di Hong Kong: Ratusan Luka dan Banjir Besar
Lebih dari 100 orang terluka di Hong Kong, sementara otoritas sempat memberlakukan sinyal topan level tertinggi 10 hampir sepanjang Rabu.
Meski pada Kamis sinyal diturunkan ke level 3 (kedua terendah), TK dan beberapa sekolah masih ditutup. Topan Ragasa sendiri melemah menjadi badai tropis ketika menjauh dari kota.
Baca Juga: Hong Kong Bangkit Usai Topan Ragasa Lumpuhkan Kota Selama 36 Jam
Gelombang besar menghantam pesisir timur dan selatan Hong Kong, menyebabkan banjir luas yang merendam sejumlah jalan serta area pemukiman.
Hotel Fullerton di Pulau Hong Kong bahkan tergenang air laut yang menerobos pintu kaca hingga ke lobi. Beruntung, tidak ada korban luka, dan pihak hotel menyatakan layanan kembali normal.
Bandara Pulihkan Operasi
Otoritas Bandara Hong Kong mengumumkan penerbangan mulai beroperasi sejak pukul 06.00 waktu setempat (10.00 GMT) pada Kamis, dengan tiga landasan pacu berfungsi penuh.
“Diperkirakan penerbangan akan dijadwalkan hingga larut malam esok hari, dengan jumlah lebih dari 1.000 penerbangan sesuai tingkat normal,” ujar pihak otoritas, sembari memperingatkan bahwa aktivitas bandara akan sangat sibuk pada Kamis dan Jumat.
Baca Juga: Maskapai Hong Kong Rugi Besar, Ratusan Pesawat Dievakuasi Akibat Topan Ragasa
Upaya Pemulihan di Tengah Kerusakan
Pemerintah Hong Kong masih berupaya melakukan pemulihan cepat, termasuk memperbaiki jalan yang ambruk, membersihkan lebih dari 1.000 pohon tumbang, dan menangani 85 kasus banjir yang dilaporkan.
Sebelum kedatangan Ragasa, otoritas sempat membagikan karung pasir kepada warga di wilayah rendah untuk memperkuat perlindungan rumah. Sementara itu, banyak warga menimbun kebutuhan pokok sejak Senin, menyebabkan rak-rak supermarket kosong dan harga sayur segar melonjak tajam.