Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
Para pengunjuk rasa membuat blokade jalan dan melemparkan payung, botol air dan benda-benda lainnya. Polisi merespons dengan gas air mata. Banyak toko dan bisnis lain tutup lebih awal.
Sekelompok kecil aktivis demokrasi memprotes di luar kantor perwakilan utama China di Hong Kong meneriakkan: "Hukum keamanan nasional menghancurkan dua sistem."
“Di masa depan mereka dapat menangkap, mengunci dan membungkam siapa pun yang mereka inginkan atas nama keamanan nasional. Kami harus menolaknya,” kata pengunjuk rasa Avery Ng dari League for Social Demokrat.
Baca Juga: China Dituduh Langkahi Hong Kong Loloskan UU Anti-Subversi
Hampir 200 tokoh politik dari seluruh dunia dalam sebuah pernyataan menyebut undang-undang keamanan nasional yang diusulkan Chona adalah serangan komprehensif terhadap otonomi Hong Kong, supremasi hukum dan kebebasan mendasar.
China telah menolak kritikan asing dan menilai sebagai "campur tangan,". China menyatakan undang-undang yang diusulkan tidak akan membahayakan otonomi atau investor Hong Kong.
Diplomat top Beijing mengatakan undang-undang yang diusulkan akan menargetkan kategori tindakan yang sempit dan tidak akan berdampak pada kebebasan kota maupun kepentingan perusahaan asing.
Protes anti-pemerintah tahun lalu menjerumuskan Hong Kong ke dalam krisis politik terbesarnya dalam beberapa dasawarsa, menghantam ekonomi, dan menjadi tantangan rakyat yang paling buruk bagi Presiden Xi Jinping sejak ia berkuasa pada 2012.
Baca Juga: China minta AS berhenti buang-buang waktu mengarang kebohongan tentang China