CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   -35.000   -2,31%
  • USD/IDR 15.800   -121,00   -0,77%
  • IDX 7.322   55,53   0,76%
  • KOMPAS100 1.120   5,81   0,52%
  • LQ45 885   5,41   0,62%
  • ISSI 222   1,93   0,88%
  • IDX30 453   1,57   0,35%
  • IDXHIDIV20 545   1,27   0,23%
  • IDX80 128   0,70   0,54%
  • IDXV30 137   1,60   1,18%
  • IDXQ30 151   0,42   0,28%

Hong Kong mencekam: Aksi unjuk rasa damai berubah jadi rusuh, stasiun MTR dibakar


Senin, 09 September 2019 / 06:18 WIB
Hong Kong mencekam: Aksi unjuk rasa damai berubah jadi rusuh, stasiun MTR dibakar
ILUSTRASI. Unjuk rasa pro demokrasi di Hong Kong


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Ribuan pengunjuk rasa bergabung dalam aksi long march damai ke konsulat AS di Hong Kong pada hari Minggu (8/9). Mereka mendesak para pejabat dan politisi Amerika untuk mendukung perjuangan mereka dengan mengambil tindakan diplomatik terhadap pemerintah Hong Kong. Sementara itu, kelompok radikal memisahkan diri dari aksi pawai utama untuk kembali membuat kekacauan.

Kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa memaksa beberapa stasiun MTR untuk ditutup ketika mereka merusak pintu masuk dan membakar salah satu di antaranya. Pihak kepolisian menanggapi hal itu dengan menembakkan gas air mata dan penangkapan.

Baca Juga: Mahathir: Protes di Hong Kong menunjukkan keterbatasan satu negara dengan dua sistem

Melansir South China Morning Post, di tempat terpisah, pemimpin kelompok oposisi Joshua Wong Chi-fung ditangkap di bandara internasional Hong Kong ketika hendak berangkat ke Jerman dan AS. Wong mengatakan, ia disebut bersalah dengan tuduhan melanggar persyaratan jaminan, yang memungkinkannya untuk melakukan perjalanan ke luar negeri setelah ia ditangkap pada Agustus atas tuduhan pengorganisasian, menghasut dan mengambil bagian dalam pertemuan ilegal selama pengepungan markas polisi di Wan Chai pada Juni.

Sementara, ribuan orang berunjuk rasa di Chater Garden dan berbaris ke konsulat Amerika di kawasan pusat bisnis untuk memohon bantuan dari Presiden AS Donald Trump.

Aksi long march dimulai pada pukul 13.00 siang. Akan tetapi, masalah mulai terjadi sekitar tiga jam kemudian di dalam stasiun MTR Pusat ketika polisi anti huru hara menangkap tiga orang.

Baca Juga: Demo di Hong Kong kembali ricuh, polisi tembakkan peluru karet

MTR kemudian menutup stasiun, ketika sekelompok kecil kaum radikal mulai merusak pintu masuk, menghancurkan panel kaca, melukis grafiti di dinding dan melemparkan tanaman pot besar ke eskalator.

Satu gerombolan menumpuk barikade kayu di pintu masuk stasiun dan membakar kayunya hingga api membesar. Namun, petugas kepolisian bergerak cepat dan memadamkannya. Dalam sebuah pernyataan kemudian, MTR sangat mengutuk tindakan merusak dan mengatakan seorang karyawan terkena benda-benda keras yang dilemparkan oleh pengunjuk rasa. Belum ada informasi, apakah stasiun Central akan dibuka kembali pada Senin pagi.

Para komuter tidak dapat pulang ke rumah dan harus mengalami antrean panjang kapal feri untuk menyeberangi pelabuhan.

Para pengunjuk rasa kemudian meluber ke beberapa jalan di Central, menduduki Pedder Street dan Des Voeux Road dan menyalakan api di persimpangan. Seketika itu juga, toko-toko mulai menutup pintu dan jendelanya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×