Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Turki akan mengadakan latihan militer di lepas pantai barat laut Siprus selama dua minggu ke depan. Rencana ini diambil di tengah meningkatnya ketegangan dengan Yunani atas sengketa klaim hak eksplorasi di Mediterania timur.
Perselisihan berkepanjangan antara Turki dan Yunani yang keduanya adalah anggota NATO, berkobar setelah kedua negara menyetujui kesepakatan persaingan tentang batas maritim mereka dengan Libya dan Mesir, sementara Turki mengirim kapal survei ke perairan yang diperebutkan bulan ini.
Baca Juga: Donald Trump: Joe Biden jadi presiden, Amerika bakal kacau dan rusuh
Kedua belah pihak telah mengadakan latihan militer di Mediterania timur, menyoroti potensi perselisihan tentang sejauh mana landas kontinen mereka meningkat menjadi aksi konfrontasi.
Dua minggu lalu fregat Yunani dan Turki yang membayangi kapal survei minyak dan gas Oruc Reis Turki bertabrakan, dan Kementerian Pertahanan Turki mengatakan jet F-16 Turki pada hari Kamis mencegah enam F-16 Yunani memasuki daerah tempat Turki beroperasi.
Pada Jumat malam, Turki mengeluarkan pemberitahuan Navtex alias pesan peringatan kepada para pelaut, yang mengatakan akan mengadakan "latihan meriam" dari Sabtu sampai 11 September di lepas pantai barat laut Siprus.
Di sisi lain diplomat utama Uni Eropa mengatakan pada hari Jumat bahwa blok tersebut sedang mempersiapkan sanksi terhadap Turki yang dapat dibahas pada pertemuan puncak pada akhir September sebagai tanggapan atas kebuntuan Ankara dengan Yunani.
Baca Juga: Wuhan bersiap membuka kembali seluruh sekolah pada Selasa pekan depan
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengkritik tindakan yang mungkin dilakukan, yang dapat menargetkan individu, kapal atau penggunaan pelabuhan Eropa dalam upaya untuk membatasi kemampuan eksplorasi Ankara.
“Tidak tulus bagi UE untuk menyerukan dialog di satu sisi dan membuat rencana lain di sisi lain, terkait aktivitas yang kami lakukan di landas kontinen kami sendiri di Mediterania timur,” katanya di Twitter.