Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kebijakan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe terkait Hong Kong dan meningkatnya pendangan negatif publik terhadap China membuat peluang kunjungan Presiden China Xi Jinping ke Tokyo pada tahun ini bakal dibatalkan.
Bulan lalu Jepang dilaporkan menolak untuk bergabung dengan empat sekutu Barat untuk mengutuk Beijing soal undang-undang keamanan nasional di Hong Kong.
Baca Juga: Khawatir gelombang kedua corona, satu distrik di Beijing larang olahraga dan wisata
Tetapi minggu ini Abe mengatakan Jepang ingin memimpin negara-negara G7 lain dalam mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan keprihatinan mereka tentang undang-undang tersebut.
Pergeseran kebijakan ini telah menimbulkan pertanyaan soal respons Beijing.
Abe dijadwalkan menjadi tuan rumah Xi pada bulan April yang akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang presiden China sejak 2008. Namun perjalanan itu ditunda karena pandemi Covid-19, dan tidak ada tanggal baru yang ditetapkan.
“Perkembangan terkini di Hong Kong, wabah Covid-19, diplomasi prajurit serigala China dan isu lama dari Kepulauan Senkaku yang diperdebatkan, semua ini telah berkontribusi pada opini negatif masyarakat Jepang terhadap China. Ini bukan saat yang tepat bagi kami untuk menyambut kunjungan Xi," kata seorang diplomat Jepang yang tak disebutkan namanya seperti dikutip South China Morning Post.
Baca Juga: Lagi, jet tempur Taiwan cegat pesawat militer China yang terbang di atas Selat Taiwan
Kedua negara telah lama berselisih atas Senkakus yang dikuasai Jepang di Laut Cina Timur, yang juga diklaim oleh China, di mana mereka dikenal sebagai bagian kepulaian Diaoyu. Beijing secara rutin mengirimkan kapal penjaga pantai ke perairan di sekitar pulau kecil itu.
Namun, hubungan antara kedua belah pihak terus membaik dalam beberapa tahun terakhir dan memuncak pada awal wabah coronavirus. Penyakit ini memicu curahan dukungan dari Jepang, yang mengirimkan masker dan persediaan darurat.
Pada saat itu juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying berterima kasih kepada Jepang atas dukungannya yang mengharukan.
Baca Juga: Kasus corona naik, Beijing tutup pasar grosir dan tunda buka sekolah
Tetapi niat baik Jepang cepat menguap setelah China dituduh mengeksploitasi pandemi untuk mendorong diplomasi agresif dan memperketat cengkeramannya atas Hong Kong, pusat keuangan dan bisnis global di mana Jepang memiliki kepentingan yang signifikan.
Sekitar 1.400 perusahaan Jepang hadir di Hong Kong, yang merupakan importir barang pertanian Jepang terbesar di dunia. Diplomat tersebut mengatakan komunitas bisnis khawatir bahwa undang-undang keamanan nasional akan mengguncang fondasi Hong Kong.