kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

IBM Berencana Membeli Apptio dengan Harga US$ 4,6 Miliar


Selasa, 27 Juni 2023 / 14:07 WIB
IBM Berencana Membeli Apptio dengan Harga US$ 4,6 Miliar
ILUSTRASI. International Business Machines (IBM) dikabarkan membeli perusahaan perangkat lunak Apptio dengan harga US$ 4,6 miliar. REUTERS/Lucy Nicholson/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD SEARCH GLOBAL BUSINESS 17 JULY FOR ALL IMAGES


Reporter: Vina Destya | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - AMERIKA SERIKAT. International Business Machines (IBM) dikabarkan membeli perusahaan perangkat lunak Apptio dengan harga US$ 4,6 miliar.

Dilansir dari Bloomberg, IBM berencana untuk menggunakan dana tunai yang tersedia untuk melakukan transaksi tersebut dan diharapkan akan ditutup pada paruh kedua tahun  2023.

IBM dan Apptio juga pernah melakukan kolaborasi, termasuk perjanjian untuk membantu klien meningkatkan proses pengambilan keputusan teknologi hybrid-cloud pada tahun 2021.

Pembelian Apptio ini menandai akuisisi ketujuh pada tahun ini, diiringi dengan dorongan transformasi perusahaan menjadi bisnis hybrid-cloud dan kecerdasan buatan oleh Arvind Khrisna selaku Chief Executive Officer IBM.

Baca Juga: Kronologi Hilangnya Kapal Selam Wisata Titanic, Dari Berlayar hingga Pencarian

“Langkah cerdas CEO untuk menambahkan lebih banyak pendapatan perangkat lunak ke dalam bauran penjualan secara keseluruhan,” papar analis Bloomberg Intelligence Anurag Rana yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (27/6).

Apptio disebut cocok dengan strategi hybrid-cloud yang dibuat oleh IBM, karena Khrisna mengatakan bahwa salah satu dari beberapa perusahaan teknologi besar yang benar-benar dapat menyelesaikan kesepakatan karena regulator juga mengawasi setiap langkah yang diambil oleh perusahaan-perusahaan besar termasuk IBM.

Keputusan IBM tentang penyimpanan data juga akan lebih mendesak karena mereka membutuhkan lebih bnayak beban kerja AI dan harus memilih keputusan lain yang lebih mahal tentang melatih dan menjalankan model matematika yang kompleks pada layanan cloud seperti Azure milik Microsoft Corp atau AWS milik Amazon.com, atau pun mendistribusikan di pusat data pribadi sebagai keputusan terakhir.

“Pertimbangan biaya sangat penting karena AI akan menjadi beban kerja baru yang menjalankan semua ini secara ekstrem,” ujar Khrisna.

Selain pembelian Apptio, IBM juga sempat melakukan akuisisi pengembang perangkat lunak Red Hat di tahun 2019. Gebrakan lainnya dilakukan Khrisna pada tahun 2021 yaitu memisahkan bisnis infrastruktur teknologi informasi dan manajemen pusat, kemudian mendivestasikan dari divisi Watson Health.

Khrisna mengatakan kemungkinan akuisisi atas pembelian Apptio ini akan lebih rendah dari Red Hat yang dibeli dengan harga US$ 34 miliar.

Sementara itu saat ini Apptio masih dimiliki oleh Vista Equity Partners yang dibeli dengan harga US$ 1,9 miliar pada tahun 2019.

Baca Juga: Militer Jepang Pertimbangkan Adopsi Layanan Satelit Starlink Milik Elon Musk

Vista mengatakan bahwa dalam empat tahun sejak membeli Apptio, perusahaan telah menggandakan pendapatan dan meningkatkan margin laba sebelum bunga, pajak, depresiasi serta amortisasi lebih dari empat kali lipat.

Basis pelanggan Apptio juga mengalami perkembangan lebih dari tiga kali lipat dan telah melalui serangkaian akuisisi termasuk Cloudability di tahun 2019 dan Cloudwiry di tahun 2022. Hal ini juga yang mendasari bahwa penjualan Apptio merupakan sebuah penjualan ekuitas swasta yang langka di mana saat aktivitas tersebut telah menurun drastis.

Sementara itu saham IBM saat ini mengalami kenaikan kurang dari 1% di New York menjadi US$ 130,48 miliar, tetapi jika dilihat per tahun ini mengalami penurunan sekitar 5%.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×