Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BUENOS AIRES. Pemerintah Argentina pada Jumat (11/4) resmi menandatangani kesepakatan pembiayaan jangka menengah dengan Dana Moneter Internasional (IMF) senilai US$ 20 miliar.
Bersamaan dengan itu, negara Amerika Selatan tersebut mulai membongkar kebijakan kontrol mata uang asing (valas) yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca Juga: Pengacara Argentina Desak Interpol Terbitkan Red Notice untuk Pencipta LIBRA
Kesepakatan ini berupa program Extended Fund Facility selama 48 bulan. IMF menyatakan bahwa sebesar US$ 12 miliar akan langsung dicairkan sebagai dana awal.
Peninjauan pertama dijadwalkan pada Juni 2025, dengan potensi pencairan tambahan senilai US$ 2 miliar.
Bank sentral Argentina mengumumkan akan menghapus patokan nilai tukar tetap yang selama ini diterapkan.
Mulai Senin depan, peso Argentina akan mengambang dalam rentang nilai tukar antara 1.000 hingga 1.400 peso per dolar AS. Sebagai perbandingan, peso ditutup di level 1.074 pada Jumat (11/4).
Langkah ini juga menandai penghapusan sebagian besar kebijakan kendali modal—dikenal sebagai "cepo"—yang membatasi akses terhadap mata uang asing dan selama ini dianggap menghambat aktivitas ekonomi normal.
Baca Juga: Skandal Kripto Argentina: US$99 Juta Ditarik dari Token LIBRA, Dikaitkan dengan Milei
Tak hanya itu, pemerintah juga mengizinkan perusahaan asing untuk menarik kembali laba mereka ke luar negeri, sebuah tuntutan utama dari investor asing yang telah lama menanti sinyal reformasi kebijakan.
"Mulai Senin, kami dapat mengakhiri pembatasan valuta asing yang diberlakukan sejak 2019 dan telah membatasi fungsi normal ekonomi," ujar Menteri Ekonomi Argentina, Luis Caputo, dalam konferensi pers.