Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Impor kedelai China pada bulan September turun 13,5% dari bulan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan lantaran permintaan pakan ternak utamanya babi yang melandai.
Data kepabeanan setempat menunjukkan, China merupakan pasar utama kedelai dunia. Negara ini mendatangkan 8,2 juta ton biji minyak pada bulan September, turun dari 9,48 juta ton bulan lalu.
Namun, angka itu di atas 8,01 juta ton pada bulan yang sama tahun lalu. Importir meningkatkan pembelian biji Brasil karena kekhawatiran kekurangan pasokan di tengah perang perdagangan Sino-AS.
Baca Juga: Kala situasi memanas soal muslim Uighur, China akan tingkatkan pembelian kedelai AS
"Permintaan soymeal telah turun karena demam babi Afrika," kata Xie Huilan, seorang analis Cofeed, sebuah perusahaan riset agribisnis.
Kawanan babi Tiongkok menyusut 38,7% pada Agustus dibandingkan tahun lalu, menurut data yang diterbitkan oleh Kementerian Pertanian dan Urusan Pedesaan pada awal September.
China juga terjebak dalam perang dagang dengan Amerika Serikat, membatasi pengiriman dari pemasok kedelai terbesar kedua secara tradisional. Beijing mengenakan tarif 25% pada daftar produk AS termasuk kedelai pada Juli tahun lalu, sebagai respons terhadap tindakan yang dilakukan oleh Washington.
Baca Juga: Negosiasi dagang AS-China bisa lebih progresif, asal...
Dalam beberapa minggu terakhir, importir Tiongkok telah membeli lebih banyak kedelai AS, mengikuti pengabaian pemerintah atas tarif tambahan, sebagai bagian dari isyarat niat baik menjelang pembicaraan perdagangan antara kedua negara.
Sembilan bulan pertama tahun ini, China membeli 64,511 juta ton kedelai, turun 7,9% dari periode yang sama tahun lalu, data bea cukai menunjukkan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa Cina telah setuju untuk melakukan pembelian US$ 40 miliar-US$ 50 miliar barang-barang pertanian AS, karena kedua belah pihak menyetujui fase pertama dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang yang panjang berbulan-bulan.