Sumber: Bloomberg |
SYDNEY. Manufaktur Australia menyusut untuk bulan yang ke tujuh di Desember sejalan dengan krisis finansial global yang mendesak perusahaan untuk mengurangi produksi.
Indeks manufaktur di negeri Kangguru ini menanjak 1 poin menjadi 33,7 dari bulan November, saat industri ini tergiring ke level yang paling rendah sejak pengindeksan dimulai. Hal ini dibeberkan oleh Australian Industry Group dan PricewaterhouseCoopers melalui laporannya yang dirilis di Canberra hari Jumat (2/1) ini. Jika indes dibawah 50, artinya industri manufaktur sedang terjerembap.
Kontraksi di manufaktur merupakan bukti tambahan bahwa perekonomian Australia mulai melambat dan kemungkinan memberi ruang bagi Gubernur Bank Sentral Glenn Stevens untuk melakukan pembabatan suku bunga patokan yang lebih agresif sejak 1992. Rencananya pada tanggal 3 Februari mendatang, bank sentral akan mengkaji kembali suku bunga acuan ini.
"Data yang mencuat pada bulan Desember menunjukkan tahun 2009 diawali dengan begitu banyak tantangan dari industri manufaktur yang juga telah berpengalaman untuk menghadapi kondisi yang berat," kata Heather Ridout, Chief Executive Officer Australian Industry Group.
Ia mengimbuhkan, "Sebagai konsekuensinya, pekerja akan terus menggelinding di bawah tekanan. Harapannya, pengirisan suku bunga dan belanja pemerintah akan memberikan dukungan untuk pertumbuhan domestik."
Asal tahu saja, perekonomian Australia hanya bergerak sebesar 0,1% di kuartal ketiga tahun lalu, pergerakan yang paling lemah sepanjang delapan tahun terakhir.
Survei manufaktur, serupa dengan Indeks ISM dari negeri paman sam, yang mensurvei lebih dari 200 perusahaan untuk menanyakan produksi, pesanan anyar, pengiriman, persediaan dan pekerjaan. Seluruh sektor yang berjumlah 12, tercatat menyusut di bulan November.