Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks Nikkei melemah pada hari ini (4/11/2025) di tengah perdagangan yang fluktuatif, terbebani oleh penurunan saham Advantest dan SoftBank Group.
Membatasi pelemahan, terjadi penguatan yang kuat didorong oleh prospek di beberapa saham teknologi
Indeks Nikkei turun 0,1% ke level 52.361,14 pada penutupan perdagangan sesi pertama hari ini (4/11/2025).
Berbeda, indeks Topix yang lebih luas naik 0,38% menjadi 3.344,48.
Baca Juga: Bakal IPO di Hongkong, WeRide Targetkan Raup Dana Sekitar US$ 308 Juta
Pada sesi pertama, saham produsen peralatan pengujian chip, Advantest, turun 3,63% dan investor teknologi SoftBank Group turun 1,33%, menjadi yang paling membebani indeks.
"Nikkei naik turun hari ini, tetapi sentimennya kuat, seperti yang terlihat pada penguatan indeks Topix," ujar Shuutarou Yasuda, analis pasar di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory.
"Momentum pasar didukung oleh kinerja saham teknologi AS yang kuat seperti Amazon," ujarnya.
S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat pada hari Senin, dengan sebagian besar penguatan didorong oleh kesepakatan terkait kecerdasan buatan. Amazon naik 4% setelah mengumumkan kesepakatan senilai $38 miliar dengan OpenAI.
Pasar saham Jepang tutup karena hari libur nasional pada hari Senin (3/11/2025).
Pada hari Selasa, saham Tokyo Electron melonjak 3,95% setelah produsen peralatan pembuat chip tersebut pada hari Jumat menaikkan proyeksi laba operasionalnya sebesar 2,8% untuk tahun buku yang berakhir Maret 2026.
Baca Juga: PM Takaichi Bentuk Dewan Strategi Pertumbuhan, Siapkan Peta Jalan Investasi Jepang
Sumitomo Electric, tolok ukur investasi untuk pusat data AI, melonjak 12,73% setelah produsen kabel tersebut menaikkan proyeksi laba bersih tahunannya sebesar 18,7% menjadi 230 miliar yen ($1,53 miliar).
Saham lain yang mengalami penurunan termasuk Socionext yang terkait dengan chip, yang anjlok 19,54% setelah memprediksi laba bersih tahunannya akan turun 65,8% menjadi 6,7 miliar yen.
Dari lebih dari 1.600 saham yang diperdagangkan di pasar utama Bursa Efek Tokyo, 67% saham naik, 30% turun, sementara 2% saham lainnya stagnan.


 
 
 
 
 
 
 










