kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

India Nomor 1 Adopsi Kripto, Tapi Indonesia Pasar Kripto yang Tumbuh Tercepat


Sabtu, 14 September 2024 / 04:47 WIB
India Nomor 1 Adopsi Kripto, Tapi Indonesia Pasar Kripto yang Tumbuh Tercepat
ILUSTRASI. India memimpin dalam adopsi mata uang kripto global untuk dua tahun berturut-turut.


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Menurut laporan dari perusahaan analitik blockchain Chainalysis pada hari Rabu (12/9/2024), India memimpin dalam adopsi mata uang kripto global untuk dua tahun berturut-turut. Hal ini dikarenakan para investor menghadapi sikap regulasi yang ketat dan pajak perdagangan yang tinggi di negara tersebut.

Mengutip Reuters, laporan yang melacak adopsi di empat subkategori di 151 negara, menunjukkan India menduduki peringkat tinggi dalam penggunaan bursa terpusat dan aset keuangan terdesentralisasi dari Juni 2023 hingga Juli 2024.

India telah mengambil sikap tegas terhadap mata uang kripto sejak 2018. Unit Intelijen Keuangan (FIU) India mengeluarkan dokumen peringatan kepada sembilan bursa mata uang kripto offshore pada bulan Desember 2023 karena tidak mematuhi peraturan setempat.

"India juga memiliki tingkat adopsi yang cukup luas di berbagai aset kripto meskipun ada pembatasan, yang menyiratkan bahwa peserta baru kripto akan berpartisipasi melalui layanan yang tidak dilarang," kata Eric Jardine, pimpinan penelitian di Chainalysis.

Dia menambahkan, "Sekarang kami mulai melihat beberapa pembatasan tersebut dicabut, misalnya dengan Binance, yang mungkin hanya akan memperkuat adopsi di negara ini."

Baca Juga: Indodax Diduga Diretas, Kepercayaan Masyarakat Terhadap Kripto Berpotensi Turun

Binance, bursa kripto terbesar di dunia, dikenai denda sebesar 188,2 juta rupee ($2,25 juta) pada bulan Juni, sebulan setelah terdaftar di FIU dalam upaya untuk melanjutkan operasi di negara tersebut. 

Bursa kripto KuCoin telah terdaftar di lembaga pengawas tersebut pada bulan Maret tetapi menghadapi jumlah denda yang lebih kecil sebesar 3,45 juta rupee.

Tujuh dari 20 negara teratas dalam indeks adopsi global Chainalysis adalah negara-negara Asia seperti Indonesia, Vietnam, dan Filipina.

Baca Juga: Indodax Diretas dengan Kerugian Capai Rp 280 Miliar, Pelaku Diduga Hacker Korea Utara

Berdasarkan laporan tersebut, secara keseluruhan, volume transaksi terdesentralisasi yang dilakukan dalam transfer berukuran ritel, di bawah US$ 10.000 dalam bentuk kripto tercatat di negara-negara dengan daya beli per kapita yang lebih rendah.

Bagaimana dengan Indonesia?

Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia adalah negara yang paling cepat berkembang atas mata uang kripto. 

Mengutip Coindesk, sejak tahun lalu, posisi Indonesia melonjak empat peringkat ke posisi ketiga sebagai salah satu pasar kripto yang tumbuh paling cepat. 

Di Kawasan Asia Tengah & Selatan dan Oseania (CSAO), Indonesia memiliki pertumbuhan tahunan tertinggi hampir 200% dan nilai mata uang kripto tertinggi yang diterima, sekitar US$ 157,1 miliar.

Selanjutnya: SIM Keliling Jakarta Ini 14/9/2024, Pilih Untuk Perpanjang SIM Hari Sabtu

Menarik Dibaca: Ini Jadwal KRL dari Jogja ke Solo Hari Ini Sabtu-Minggu, 14-15 September 2024




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×