kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

India Perlu Pesan Pesawat Lebih Banyak Jika Ingin Boeing Bangun Pabrik


Senin, 10 Februari 2025 / 18:16 WIB
India Perlu Pesan Pesawat Lebih Banyak Jika Ingin Boeing Bangun Pabrik
ILUSTRASI. An employee works in the paint and seal area at Pathfinder Manufacturing, near Boeing's Everett widebody jet plant, at a factory in Everett, Washington, U.S., September 25, 2024. REUTERS/David Ryder


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Boeing memberi sinyal India perlu memesan pesawat lebih banyak sebelum pihaknya mendirikan perakitan pesawat sipil di negara tersebut. Ini berpotensi menjadi hambatan harapan pemerintah agar pembuat pesawat AS tersebut bisa merakit jet komersial di negara tersebut.

Presiden Boeing India dan Asia Selatan Salil Gupte kepada Reuters mengatakan, untuk membuat bisnis perakitan akhir, pasar India harus jauh lebih besar dari saat ini. "Kita harus melihat bagaimana hal itu berkembang seiring dengan perkembangan pasar di India dan di seluruh India. Sementara itu, yang terpenting adalah membangun kemampuan secara bertahap untuk mencapai titik itu," kata Gupte. 

Baca Juga: Pemerintahan Trump Setujui Penjualan Senjata Besar-besaran ke Israel

Awal tahun lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan India tidak perlu menunggu terlalu lama untuk Boeing merancang dan memproduksi di India. Maskapai penerbangan India, Air India dan IndiGo milik Tata, telah memesan 1.800 pesawat dari produsen dan dijadwalkan dikirim 130 jet tahun ini, menurut data dari Cirium Ascend di Inggris.

Minggu lalu, Boeing mengatakan memperkirakan maskapai penerbangan India dan Asia Selatan akan menambah 2.835 pesawat komersial ke armada mereka selama 20 tahun ke depan, peningkatan empat kali lipat dari level saat ini.

Gupte mengatakan, perakitan akhir hanya berkontribusi kurang dari 10% dari nilai pesawat terbang. Sisanya mencakup desain, komponen dan proses lainnya yang dianggap penting. 

Boeing telah mendapatkan produk dan layanan senilai US$ 1,25 miliar dari India setiap tahun dari jaringan 300 pemasok, menurut situs webnya. Perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 7.000 orang di negara tersebut.

Baca Juga: Boeing akan PHK Karyawan Program Roket Bulan Artemis NASA

Usaha patungan perusahaan dengan Tata Group India memproduksi badan helikopter AH-64 Apache dan struktur sirip vertikal pesawat 737 untuk pelanggan di seluruh dunia.

Ketika ditanya tentang tantangan yang dihadapi rantai pasokan, Gupte mengatakan pemerintah India perlu memberikan insentif kepada pemasok untuk menurunkan biaya modal di India guna membantu memperluas rantai pasokan kedirgantaraan. "Kami telah melakukan pembicaraan yang sangat terbuka (dengan kementerian penerbangan sipil) dan mereka bersedia untuk meneruskan pembicaraan tersebut" dengan departemen lain," kata dia. 
 

Selanjutnya: FWD Insurance Perbaharui Fitur Produk Asuransi Jiwa dan Kesehatan, Ini Rinciannya

Menarik Dibaca: Cara Mengukur Kesehatan Uang antara Kekayaan Bersih atau Arus Kas untuk Moms



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×