Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Boeing memperingatkan kemungkinan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dalam program roket bulan Space Launch System (SLS).
Dengan estimasi pengurangan sekitar 400 posisi sebagai dampak dari revisi program Artemis NASA dan penyesuaian biaya.
Baca Juga: Boeing Catat kerugian US$ 11,8 Miliar, Terbesar Sejak 2020
Produsen dirgantara yang berbasis di Seattle itu menyatakan akan mengeluarkan pemberitahuan PHK paksa 60 hari kepada karyawan yang terdampak dalam beberapa minggu ke depan.
“Kami bekerja sama dengan pelanggan kami dan mencari peluang untuk menempatkan kembali karyawan di berbagai divisi perusahaan guna meminimalkan kehilangan pekerjaan,” kata juru bicara Boeing melalui email, Sabtu (8/2).
Program Artemis, yang diperkirakan menelan biaya sebesar $93 miliar hingga 2025, pertama kali dirancang oleh badan antariksa AS selama pemerintahan pertama Presiden Donald Trump.
Program ini menjadi upaya utama Amerika Serikat untuk mengembalikan astronot ke bulan untuk pertama kalinya sejak misi Apollo 17 NASA.
Namun, program ini menghadapi penundaan signifikan dan meningkatnya biaya.
Baca Juga: Boeing Donasikan US$ 1 Juta untuk Pelantikan Presiden Trump
Artemis 2, yang sebelumnya dijadwalkan pada akhir 2024 dengan misi penerbangan berawak mengelilingi bulan, kini ditunda hingga September 2025.
Sementara itu, Artemis 3, yang direncanakan sebagai pendaratan pertama astronot di bulan dalam program ini, ditunda hingga September 2026 dari jadwal semula akhir 2025.