Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Moskow mengklaim S-400 adalah sistem pertahanan udara mutakhir yang dapat mendeteksi dan menembak sasaran termasuk rudal balistik, jet musuh dan drone hingga sejauh 600 km (373 mil), pada ketinggian antara 10 meter dan 27 km.
China telah memperluas gudang senjatanya di perbatasan sejak Doklam berselisih. Itu termasuk jet tempur siluman J-20, helikopter Z-20, jet tempur J-10C dan J-11B yang dimodifikasi, drone multi-peran Wing Loong II, tank ringan Type 99A dan Type 15 yang dapat menangani ketinggian tinggi dan rudal Dongfengnya .
Baca Juga: Sudah damai, China klaim lagi kedaulatan sah Lembah Galwan, bagaimana respon India?
Sementara itu, saat para diplomat India dan China sepakat untuk mengimplementasikan pemahaman tentang meredakan ketegangan di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) di Ladakh, Kementerian Pertahanan Tiongkok menggemakan klaim Beijing atas Lembah Galwan.
"China memiliki kedaulatan atas wilayah Lembah Galwan dan pasukan perbatasan China telah berpatroli dan bertugas di wilayah ini selama bertahun-tahun," katanya seperti yang dikutip The Indian Express.
Baca Juga: Sebut berita palsu, China bantah India soal 40 tentara Tiongkok tewas saat bentrokan
Ini adalah pertama kalinya angkatan bersenjata Tiongkok mempertaruhkan klaim atas wilayah yang menurut India berada dalam wilayahnya. India telah menyebut klaim China sebagai "tidak berdasar" dan mengatakan hal itu tidak sesuai dengan posisi Beijing sendiri di masa lalu.
Melansir The Indian Express, Beijing tidak pernah mengklaim lembah itu sejak 1962. Setelah pertemuan Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi (WMCC), Kementerian Luar Negeri menyatakan bahwa India dan China harus dengan tegas menghormati dan mengamati LAC dengan ketat. Selain itu, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga komunikasi di tingkat diplomatik dan militer untuk menyelesaikan situasi yang ada secara damai.