kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.461   3,00   0,02%
  • IDX 7.991   32,87   0,41%
  • KOMPAS100 1.118   4,54   0,41%
  • LQ45 811   4,40   0,54%
  • ISSI 275   1,17   0,43%
  • IDX30 421   1,77   0,42%
  • IDXHIDIV20 487   1,42   0,29%
  • IDX80 123   0,40   0,33%
  • IDXV30 133   0,85   0,65%
  • IDXQ30 136   0,02   0,01%

Inflasi Inggris Bertahan di 3,8% pada Agustus, Tertinggi di Antara Ekonomi Maju


Rabu, 17 September 2025 / 13:30 WIB
Inflasi Inggris Bertahan di 3,8% pada Agustus, Tertinggi di Antara Ekonomi Maju
ILUSTRASI. Inflasi Inggris tetap berada di level 3,8% pada Agustus 2025, menurut data resmi yang dirilis pada Rabu.. REUTERS/Kevin Coombs TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Inggris tetap berada di level 3,8% pada Agustus 2025, menurut data resmi yang dirilis pada Rabu.

Angka ini menegaskan posisi Inggris sebagai negara dengan inflasi tertinggi di antara ekonomi maju, serta memperkuat pandangan investor bahwa Bank of England (BoE) kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga lagi tahun ini.

Sebagai perbandingan, inflasi di Amerika Serikat naik menjadi 2,9%, sementara di zona euro mencapai 2,1%, sedikit di atas target 2% yang ditetapkan Bank Sentral Eropa (ECB).

Baca Juga: Inggris–AS Teken Pakta Teknologi Rp694 Triliun, Microsoft dan Nvidia Pimpin Investasi

Tekanan bagi Pemerintah dan Bank Sentral

Inflasi tinggi menjadi tantangan besar, tidak hanya bagi BoE tetapi juga bagi pemerintah Inggris. Menteri Keuangan Rachel Reeves pekan lalu menegaskan bahwa pemerintah perlu membantu bank sentral menurunkan inflasi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi.

Meski inflasi harga jasa konsumen – indikator utama tekanan domestik bagi BoE – turun menjadi 4,7% dari 5,0%, angka ini masih tergolong tinggi. Sementara itu, inflasi inti (tidak termasuk energi, makanan, dan tembakau) turun menjadi 3,6% dari 3,8%.

Kebijakan Moneter: BoE Cenderung Tahan Suku Bunga

BoE diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di 4% pada keputusan Kamis ini, setelah memangkasnya sebesar 25 basis poin pada Agustus.

Keputusan bulan lalu diambil dengan perbedaan tipis dalam rapat Komite Kebijakan Moneter (MPC), dengan suara 5 berbanding 4, menandakan bahwa bank sentral berhati-hati memperlambat laju penurunan suku bunga akibat inflasi yang masih jauh di atas target.

Menurut proyeksi BoE, inflasi Inggris akan mencapai 4% pada September dan diperkirakan tetap berada di atas target 2% hingga musim semi 2027.

Baca Juga: Trump Tiba di Inggris, Kesepakatan Investasi Jumbo Siap Diteken

Meskipun pasar tenaga kerja Inggris mulai melemah, tekanan harga masih terasa. Pertumbuhan upah dasar memang melambat, namun masih berada di 4,8%, terlalu tinggi untuk memberi kenyamanan bagi BoE dalam memperkirakan prospek inflasi.

Prospek Ekonomi Inggris Suram

Data resmi pekan lalu menunjukkan ekonomi Inggris tumbuh hanya 0,2% dalam tiga bulan hingga Juli, memperlihatkan awal yang lesu pada paruh kedua 2025.

Bagi konsumen, inflasi tetap menjadi masalah serius meski laju kenaikan harga telah melambat dibandingkan puncaknya di atas 11% pada 2022. Bahkan, ekspektasi inflasi jangka panjang masyarakat Inggris bulan lalu mencapai level tertinggi sejak 2019.

Selanjutnya: Khusus Bekasi-Bogor-Bandung-Depok, Shell Super Hari Ini (17/9) Hanya Ada Di 8 SPBU

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 16-30 September 2025, Magnum Classic-Almond Beli 2 Gratis 1




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×