Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pihak berwenang harus meninjau setiap efek buruk dari vaksin virus corona baru.
Pernyataan WHO ini menyusul langkah Inggris yang memperingatkan orang-orang dengan riwayat anafilaksis untuk menghindari vaksin buatan Pfizer-BioNTech.
"Tetapi, orang-orang tidak boleh terlalu cemas. Ingat, ada sejumlah kandidat vaksin yang dikembangkan pada waktu yang sama," kata juru bicara WHO Margaret Harris, Jumat (11/12), seperti dikutip Reuters.
"Satu vaksin mungkin tidak cocok untuk individu tertentu, tetapi Anda mungkin menemukan vaksin lain yang cocok," ujar dia.
Pada Selasa (8/12) lalu, Inggris menjadi negara pertama yang meluncurkan vaksinasi.
Baca Juga: Terus menanjak, kasus virus corona global menembus angka 70 juta
Tapi, regulator obat Inggris kemudian mengatakan, siapa pun dengan riwayat anafilaksis terhadap obat atau makanan tidak boleh mendapat suntikan, setelah muncul dua insiden reaksi parah atas vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech.
Sementara panel penasihat luar untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Kamis (10/12) memberikan suara yang sangat banyak untuk mendukung penggunaan darurat vaksin virus corona.
Itu membuka jalan bagi FDA untuk mengesahkan pengambilan bagi negara yang telah kehilangan lebih dari 285.000 nyawa karena virus corona.
Saat ini, WHO sedang meninjau data dari uji coba fase 3 dari banyak kandidat vaksin virus corona. Hanya, mereka belum mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin apa pun.
"Hal utama yang kami perhatikan adalah keamanan," tegas Harris.