kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inggris Bertekad Persenjatai Moldova Sesuai Standar NATO untuk Hadapi Rusia


Minggu, 22 Mei 2022 / 22:25 WIB
Inggris Bertekad Persenjatai Moldova Sesuai Standar NATO untuk Hadapi Rusia


Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Menteri Luar Negeri Inggris, Liz Truss, mengatakan bahwa Inggris telah memulai diskusi dengan sekutu internasionalnya mengenai pengiriman persenjataan modern ke Moldova untuk melindunginya dari Rusia.

Dia mengatakan bahwa Inggris ingin melihat negara, yang terletak di barat daya Ukraina, dilengkapi dengan standar NATO.

Moldova saat ini bukan anggota NATO dan ada kekhawatiran bahwa itu bisa menjadi target masa depan bagi Vladimir Putin setelah konflik Ukraina.

Dalam sebuah wawancara dengan Telegraph, Truss berkata: “Saya ingin melihat Moldova dilengkapi dengan standar NATO. Ini adalah diskusi yang kami lakukan dengan sekutu kami.

Baca Juga: Pemerintah Ukraina Tangkis Serangan Militer Rusia di Wilayah Sumy

“Putin sangat jelas tentang ambisinya untuk menciptakan Rusia yang lebih besar dan hanya karena upayanya untuk merebut Kyiv tidak berhasil, itu tidak berarti dia mengabaikan ambisi itu,” sambung Truss.

Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman telah mengadakan pembicaraan tentang apakah akan menandatangani suatu bentuk jaminan keamanan bagi Ukraina untuk terus menyediakan persenjataan dan dukungan dalam jangka panjang.

Truss menambahkan apa yang sedang dikerjakan saat ini adalah komisi bersama dengan Ukraina dan Polandia untuk meningkatkan pertahanan Ukraina ke standar NATO. 

"Jadi kami akan melihat seperti apa, apa yang dibutuhkan Ukraina. Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana Anda mempertahankannya dari waktu ke waktu?" tuturnya.

Baca Juga: Menlu Inggris: Vladimir Putin Mempermalukan Dirinya Sendiri di Panggung Dunia

“Bagaimana kami memastikan … bahwa Ukraina secara permanen dapat mempertahankan dirinya sendiri dan bagaimana kami menjamin itu terjadi? Itu yang sedang kami kerjakan saat ini.

“Dan itu juga berlaku untuk negara-negara rentan lainnya seperti Moldova. Karena sekali lagi, ancamannya lebih luas dari Rusia, kami juga perlu memastikan bahwa mereka dilengkapi dengan standar NATO.”

Bulan lalu wakil perdana menteri Moldova memperingatkan bahwa negara itu sedang menghadapi momen baru yang sangat berbahaya dan mengatakan pasukan berusaha untuk memicu ketegangan setelah serangkaian ledakan di wilayah Transnistria yang memisahkan diri.

Nicu Popescu mengatakan pemerintahnya telah melihat kemerosotan situasi yang berbahaya setelah serangan granat terhadap kementerian keamanan di wilayah tersebut.

Serangan itu mewakili "momen baru yang sangat berbahaya dalam sejarah wilayah kami", katanya, seraya menambahkan bahwa lembaga-lembaga Moldova telah disiagakan tinggi sebagai tanggapan.

Baca Juga: Selain Ukraina, Rusia Juga Mengancam Serbu Negara Lain

Kekhawatiran berkembang bahwa Moldova dan Transnistria dapat ditarik ke dalam konflik Ukraina. Wilayah yang sebagian besar berbahasa Rusia di Moldova timur telah dikendalikan oleh separatis pro-Rusia sejak 1992 setelah perang singkat ketika Moskow campur tangan di pihak pemberontak.

Berbicara sebelum serangan, seorang komandan senior Rusia mengatakan mendapatkan kendali atas Ukraina selatan akan membantu Rusia terhubung dengan Transnistria, yang berbagi perbatasan 453km (280 mil) dengan Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×