kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain Ukraina, Rusia Juga Mengancam Serbu Negara Lain


Jumat, 29 April 2022 / 03:40 WIB
Selain Ukraina, Rusia Juga Mengancam Serbu Negara Lain


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - MOSKWA. Perang Rusia dengan Ukraina belum akan berakhir dalam waktu dekat. Bahkan Rusia mengancam akan memperluas perang dengan negara lain.

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan akan membalas negara yang turut campur dalam perang di Ukraina. Vladiri Putin pun menegaskan intervensi Barat di Ukraina akan disambut dengan tanggapan militer “secepat kilat”.

Ancaman perang dari Putin datang ketika Rusia mengeklaim pada Rabu (27/4/2022) telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan, yang menghancurkan "sejumlah besar" senjata yang dipasok Barat.

Negara-negara yang membantu Ukraina “yang berpikir untuk ikut campur dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari samping dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima bagi Rusia, mereka harus tahu bahwa tanggapan kami terhadap serangan balik akan secepat kilat”, kata pemimpin Rusia itu sebagaimana dilansir Al Jazeera.

“Kami memiliki semua alat untuk ini yang tidak dapat ditunjukkan oleh orang lain,” kata Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg, secara implisit merujuk pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskwa.

“Kami tidak akan menyombongkannya: Kami akan menggunakannya jika diperlukan dan saya ingin semua orang tahu itu. Kami sudah mengambil semua keputusan tentang ini.”

Pemimpin Rusia tidak secara spesifik menunjuk senjatanya. Tetapi dia baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang diharapkan segera dikerahkan Rusia, dengan kemampuan masing-masing membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Bukan Cuma di Ukraina, Rusia Juga Dukung Wilayah Separatis di Moldova Ini

Ancaman dunia menurut Putin

Putin berjanji menyelesaikan apa yang disebutnya “operasi militer khusus” untuk merebut wilayah dari Ukraina, yang secara historis dianggapnya sebagai milik Rusia. Dia menyalahkan negara-negara NATO dan sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina.

“Negara-negara yang secara historis mencoba menahan Rusia tidak membutuhkan negara besar yang mandiri seperti kita. Mereka pikir hanya dengan keberadaanya itu berbahaya bagi mereka. Tapi itu jauh dari kebenaran. Merekalah yang mengancam seluruh dunia,” kata Putin.

Dengan meluncurkan serangan di Ukraina, pasukan Rusia menetralkan “bahaya nyata dari … konflik besar yang akan terjadi di wilayah kami sesuai dengan skenario orang lain”, kata Putin.

Dia menuduh NATO berencana menggunakan Ukraina sebagai rute untuk menyerang Rusia melalui semenanjung Krimea, yang dicaplok Moskwa pada 2014, dan wilayah perbatasan Donbas timur yang dikuasai separatis. “Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, diluncurkan pada 24 Februari, akan terpenuhi tanpa syarat,” kata Putin, seraya menambahkan upaya Barat untuk “mencekik Rusia secara ekonomi” melalui sanksi telah gagal.

Kemajuan kecil

Di medan perang pada Rabu (27/4/2022), pertempuran berlanjut di timur Ukraina di sepanjang garis depan, yang sebagian besar statis sepanjang sekitar 480 km (300 mil). Rusia mengklaim misilnya mengenai sejumlah senjata yang dikirim oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ke Ukraina.

Pejabat Barat, yang berbicara dengan syarat anonim untuk membahas temuan intelijen, mengatakan Rusia membuat kemajuan yang lambat di wilayah Donbas di timur dengan “keuntungan kecil”, termasuk perebutan desa dan kota kecil di selatan Izyum dan di pinggiran Rubizhne.

“Serangan terus berlanjut dengan buruknya komando, hilangnya pasukan dan peralatan, cuaca buruk, dan perlawanan kuat dari Ukraina,” kata para pejabat itu.

Beberapa tentara Rusia telah dipindahkan dari kota pelabuhan selatan Mariupol yang hancur ke bagian lain Donbas. Tetapi beberapa tetap di Mariupol untuk melawan pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir di kota itu. Sekitar 1.000 warga sipil dikatakan berlindung di sana dengan sekitar 2.000 pembela Ukraina.

Tepat di seberang perbatasan di Rusia, sebuah gudang amunisi di wilayah Belgorod terbakar pada Rabu (27/4/2022), setelah beberapa ledakan terdengar, kata gubernur. Ledakan juga dilaporkan terjadi di wilayah Kursk Rusia dekat perbatasan Ukraina, dan pihak berwenang di wilayah Voronezh Rusia mengatakan sistem pertahanan udaranya menembak jatuh drone.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Putin Ancam Beri Tanggapan Secepat Kilat jika NATO Campur Tangan di Ukraina",


Penulis : Bernadette Aderi Puspaningrum
Editor : Bernadette Aderi Puspaningrum




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×