kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Inggris fokus perjanjian dagang dengan Turki


Minggu, 29 Januari 2017 / 15:49 WIB
Inggris fokus perjanjian dagang dengan Turki


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

ANKARA. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengumumkan kesepakatan pertahanan antara BAE Systems Plc dengan Turki Aerospace Industries untuk mengembangkan jet tempur amatir yang dibangun pertama kali di Turki.

May menyebut kerjasama ini sebagai langkah untuk mempererat pengembangan perdagangan dengan Turki.

"Ini menandai awal dari hubungan perdagangan baru dan lebih dalam dengan Turki, dan berpotensi akan mengamankan lapangan pekerjaan Inggris dan Turki serta kemakmuran selama beberapa dekade yang akan datang," kata May saat tiba Sabtu seperti yang dilansir Reuters (28/1) di Ankara, sehari setelah bertemu Presiden AS Donald Trump.

Adapun agenda May selama di Turki adalah bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali Yildirim setelahnya.

Kesepakatan bisnis pesawat tempur ini senilai 100 juta pound (US$ 125, 6 juta), diharapkan mampu memfasilitasi "multi-miliar pound" penawaran antara kedua negara di masa mendatang. Proyek pesawat tempur sebelumnya pernah digelar, namun ditunda setelah terjadi upaya kudeta terhadap Erdogan tahun lalu.

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson di tahun lalu pernah mengatakan, Inggris berharap bakal ada banyak kesepakatan dan perjanjian dagang yang dibuat dengan Turki pasca-Brexit. Sementara pembicaraan antara May dan kolega-kolega Turki fokus pada perdagangan.

Selain itu, perdana menteri Inggris turut mendesak Erdogan saat pertemuan untuk menghormati komitmen hak asasi manusia di Turki.

"Saya bangga bahwa Inggris berdiri dengan Anda pada tanggal 15 Juli tahun lalu dalam membela demokrasi. Sekarang penting bahwa pemerintah Turki menopang demokrasi, mempertahankan supremasi hukum dan menjunjung tinggi kewajiban hak asasi manusia internasional," jelas May.

Pemerintah Erdogan sebelumnya telah banyak dikecam karena perlakuan kerasnya kepada banyak tentara, guru, hakim dan pebisnis yang diduga bertanggung jawab atas kudeta yang gagal musim panas lalu.

Inggris dan Turki juga terhubung melalui hubungannya masing-masing dengan Siprus, sebuah negara pulau yang terbagi sejak invasi Turki pada 1970-an.




TERBARU

[X]
×